Jum'at, 03 Mei 2024
Yasinta Rahmawati : Kamis, 04 Agustus 2022 | 08:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Seperti yang diketahui, buah adalah salah satu sumber serat serta vitamin yang baik bagi tubuh. Setengah porsi makan sebaiknya diisi dengan sayur dan buah, demikian dalam anjuran Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan.

Meski demikian, mengonsumsi buah tapi terlalu banyak mengonsumsi buah juga tidak baik untuk kesehatan. 

"Efek samping pasti ada, apa lun yang berlebihan kan tidak baik. Pertama, buah itu banyak kandungan serat, vitamin, dan meinral. Kalau kebanyakan serat, bisa bikin perut jadi kembung," jelas dokter spesialis gizi klinik dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK, dalam konferensi pers bersama Buavita di Jakarta, Senin (1/8/2022), dikutip dari Suara.com.

Meskipun tubuh cukup serat tapi apabila asupan air kurang, tubuh justru bisa menjadi sembelit atau susah buang air besar (BAB), lanjutnya.

"Karena feses jadi lebih padat, sehingga jadi susah keluar, harus lebih banyak mengejan. Semua harus sedang-sedang saja. Semua sesusai dengan porsi," pesannya.

Di sisi lain, terlalu banyak konsumsi buah juga berpotensi sebabkan orang kekurangan nutrisi lainnya, terutama protein. Dokter Diana menjelaskan bahwa sebagai serat, buah memberikan rasa kenyang lebih lama. Sehingga, apabila terlalu banyak mengonsumsi buah, bisa jadi seseorang enggan makan lainnya.

Perlu diingat tubuh manusia tidak hanya butuh serat sebagai sumber energi, tapi juga karbohidrat, protein, dan lemak.

"Mau sebanyak apa pun makan buah sampai kenyang pasti gak sampai ke kebutuhan kalori per hari. Makan paling hanya masuk 800-900 kalori, gak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Maka dampaknya bisa jadi lemas. Karena gak ada protein yang masuk, lemak juga sedikit," jelasnya.

Ia menyarankan untuk mengonsumsi buah cukup 3-5 jenis per hari. Dianjurkan untuk memilih buah dengan aneka warna agar vitamin dan mineral yang didapatkan juga beragam. 

BACA SELANJUTNYA

Quinoa vs Nasi Putih, Mana yang Lebih Sehat?