Jum'at, 03 Mei 2024
Shevinna Putti Anggraeni : Rabu, 18 Mei 2022 | 07:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Penelitian menemukan bukti orang yang sebelumnya terinfeksi varian Omicron berisiko mengalami infeksi ulang subvarian Omicron BA2.

British Heart Foundation (BHF) mencatat para peneliti melihat 1.739 kasus orang yang dites positif virus corona Covid-19 dua kali, yakni antara 20 dan 60 hari di Denmark.

Sebagian besar infeksi ulang terjadi di antara orang-orang muda yang belum vaksinasi dan tidak ada infeksi ulang yang menyebabkan penyakit parah.

"Saat varian virus corona baru telah muncul dan kekebalan terbentuk dari riwayat infeksi maupun vaksinasi sebelum berkurang, infeksi ulang virus corona Covid-19 menjadi semakin tinggi risikonya," jelas badan kesehatan tersebut, dikutip dari Express.

Saat seseorang terinfeksi virus corona Covid-19, sistem kekebalannya akan menghasilkan respons yang membantu mereka melawan virus corona jika terpapar lagi.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Hanya saja, tidak jelas lamanya respons kekebalan ini berlangsung dan kemungkinan bervariasi pada setiap orang.

Hal terpenting, NHS menyarankan semua orang untuk menghindari kontak dengan orang lain jika mengalami gejala virus corona Covid-19, seperti demam tinggi dan flu dan lainnya.

"Anda mungkin juga memiliki kekebalan terhadap virus tetapi tidak jelas berapa lama itu berlangsung."

Jadi, hindari kontak dekat dengan siapa pun yang berisiko lebih tinggi sakit parah akibat virus corona Covid-19.

"Anda dapat kembali ke aktivitas normal ketika Anda merasa lebih baik atau tidak memiliki suhu tinggi," lanjut NHS.

BACA SELANJUTNYA

Kecuali Amerika dan Afrika, WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun Secara Global!