Senin, 29 April 2024
Shevinna Putti Anggraeni : Rabu, 09 Maret 2022 | 07:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Studi penelitian dari Kyoto Prefectural University of Medicine di Jepang engklaim bahwa varian Omicron bisa bertahan hidup di kulit dan plastik lebih lama daripada varian virus corona lainnya.

Menurut studi yang baru-baru ini diposting di BioRxiv ini, varian Omicron bisa bertahan hidup di kulit selama lebih dari 21 jam dan lebih dari 8 hari di permukaan plastik apapun.

Hal ini kemungkinan yang menyebabkan varian Omicron menyebar lebih cepat dibandingkan varian virus corona lain, seperti varian Delta, Alpha, Beta dan Gamma.

Pada penelitian ini, para peneliti membandingkan waktu kelangsungan hidup varian virus corona lain. Mereka menyimpulkan bahwa varian Alpha, Beta, Gamma dan Delta bisa bertahan hidup di permukaan plastik masing-masing selama 56 jam, 191,3 jam, 156,6 jam, 59,3 jam, dan 114 jam.

Sedangkan dilansir dari The Hans India, varian Omicron bisa bertahan di permukaan plastik selama 193,5 jam atau lebih dari 8 hari.

Ilustrasi Varian Omicron (Pixabay)

Pada sampel kulit, waktu bertahan hidup virus corona aslinya rata-rata 8,6 jam, 19,6 jam untuk Alpha, 19,1 jam untuk Beta, 11 jam untuk Gamma, 16,8 jam untuk Delta dan 21,1 jam untuk varian Omicron.

Temuan itu juga mencakup efektivitas etanol pada semua varian virus corona. Meskipun, varian Alpha, Beta, Delta, dan Omicron menunjukkan sedikit peningkatan ketahanan etanol sebagai respons terhadap peningkatan stabilitas lingkungan.

Semua varian virus corona yang menjadi perhatian di permukaan kulit ini benar-benar dinonaktifkan oleh paparan 15 detik terhadap 35 persen etanol.

Hal ini menegaskan bahwa penggunaan antisitasi tangan yang sering sangat dianjurkan untuk membunuh virus corona dan variannya.

Varian Omicron sendiri merupakan varian terbaru virus corona Covid-19 yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada 24 November 2021.

Sejak itu, varian tersebut telah menyebar cukup cepat hingga menggantikan varian Delta yang sempat dominan.

BACA SELANJUTNYA

Dokter Kulit Menyarankan untuk Hindari Bahan Alkohol dalam Skincare