Selasa, 30 April 2024
Rosiana Chozanah : Rabu, 02 Februari 2022 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Popularitas pola makan nabati telah melonjak selama beberapa tahun terakhir. Akibatnya, terjadi lonjakan permintaan alternatif nabati untuk makanan kesukaan banyak orang, seperti daging, sosis, hingga burger.

Namun, masih banyak yang belum diketahui tentang produk makanan ini, termasuk apakah makanan akan sesehat yang dipikirkan banyak orang.

Walau produsen mengklaim terbuat dari tanaman, makanan tersebut sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan produk ultra-proses lainnya.

Makanan alternatif itu masih mengandung bahan yang sama dengan daging aslinya, seperti isolat protein, pengemulsi, pengikat, dan aditif lainnya.

Berdasarkan The Conversation, banyak bukti mengaitkan makanan ultra-proses dengan obesitas, diabetes tipe 2, kanker, dan penyakit kronis lainnya.

Ilustrasi burger. (Pixabay/Free-Photos)

Kemungkinan penyebabnya adalah kombinasi kandungan nutrisi yang buruk, aditif sintetis dan kurangnya serat. Hal yang penting adalah memberikan rasa kenyang.

Jenis makanan ultra-proses juga menjadi alasan mengapa pola makan yang buruk telah menjadi penyebab utama kematian terkait penyakit kronis.

Hal ini juga sama pada burger nabati dan alternatif daging lainnya. Bahan-bahan yang dikandung beberapa produk patut dikhawatirkan.

Namun, tidak semua alternatif daging nabati yang ada di pasaran selalu buruk. Pasar makanan nabati masih terus berkembang, yang artinya masih banyak produk baru untuk dikembangkan dan penelitian terus dilakukan.

Apabila ingin mengonsumsi produk nabati ini, ada baiknya untuk memeriksa daftar bahan pembuatan terlebih dahulu dan memahami risiko terlalu banyak makan makanan ultra-proses.

BACA SELANJUTNYA

Cegah Infeksi Varian Beta, Cobalah Pola Diet Nabati ini!