Kamis, 09 Mei 2024
Rosiana Chozanah : Kamis, 27 Januari 2022 | 08:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Sekelompok peneliti internasional menemukan perubahan struktural pada protein lonjakan virus corona varian Omicron.

Penemuan ini menjelaskan bagaimana Omicron mampu menghindari sistem kekebalan tubuh dan masih tetap sangat menular.

"Temuan ini memberikan cetak biru yang dapat digunakan para peneliti untuk merancang tindakan pencegahan baru, baik itu vaksin atau terapi, terhadap Omicron dan varian virus corona lainnya yang mungkin muncul," kata peneilti utama David Veesler.

Seperti yang diketahui, Omicron dapat menghindari antibodi terhadap varian sebelumnya, menyebabkan orang yang sudah divaksinasi Covid-19 mengalami infeksi terobosan.

Protein lonjakan Virus Omicron (EPLF)

Dalam studi ini, peneliti mengungkap bagaimana mutasi mengubah cara protein berinteraksi dengan antibodi sehingga kemampuan hampir semua antibodi monoklonak berkurang.

Sementara itu, pada saat yang sama kemampuan Omicron dalam mengikat sel tubuh meningkat.

"Virus ini memiliki plastisitas yang luar biasa, virus banyak berubah dan tetap mempertahankan semua fungsi yang diperlukan untuk menginfeksi dan mereplikasi," sambungnya, dilansir Medical Xpress.

Veeler juga menjamin bahwa Omicron bukanlah mutasi virus corona yang terakhir.

BACA SELANJUTNYA

Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat