Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Peneliti menemukan adanya sub-varian dari virus corona Omicron. Kini, mereka sedang mencermati temuan baru tersebut untuk menentukan bagaimana kemunculannya dapat memengaruhi penyebaran pandemi di masa depan.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengidentifikasi lebih dari 400 kasus di Inggris dalam sepuluh hari pertama bulan ini dan mendeteksi adanya sub varian terbaru, disebut BA.2
Pada Jumat (21/1/2022) kemarin, UKHSA menetapkan sub-garis keturunan BA.2 sebagai varian yang sedang diselidiki (VUI) karena kasusnya terus meningkat di tengah-tengah garus keturunan BA.1 (sub-varian Omicron yang lain) tetap dominan.
Pihak berwenang menggarisbawahi bahwa masih ada ketidakpastian seputar signifikansi perubahan genom virus karena dalam beberapa hari terakhir telah terjadi peningkatakan tajam dalam kasus BA.2, terutama di India dan Denmark.
Baca Juga
"Yang mengejutkan kami adalah kecepatan sub-varian ini, yang telah beredar luas di Asia, telah menguasai Denmark," kata ahli epidemiologi Prancis Antoine Flahault, dilansir Medical Xpress.
Para ilmuwan harus mengevaluasi bagaimana virus corona terus berevolusi dan bermutasi. Sub varian terbaru ini tidak memiliki mutasi spesifik, yang dapat digunakan untuk melacak dan membandingkan BA.1 dengan Delta.
BA.2 belum ditetapkan sebagai varian yang mengkhawatirkan, tetapi Flahault mengatakan semua negara harus waspada terhadap perkembangan terbaru, selagi para ilmuwan meningkatkan pengawasan.
Hal yang menurut pakar harus diperhatikan adalah apabila sub-varian ini memiliki karakteristik yang berbeda dari BA.1 dalam hal penularan dan tingkat keparahan.
Flahault mengatakan semboyannya bukanlah panik tetapi "kewaspadaan" karena untuk saat ini dirinya melihat tingkat keparahan kasus BA.2 sebanding dengan varian awal Omicron.
"Apa yang kita ketahui sekarang adalah bahwa (BA.2) kurang lebih sesuai dengan karakteristik yang kita ketahui tentang Omicron," imbuh Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran.
Kini, kasus sub-varian Omicron BA.2 sudah terdeteksi di beberapa negara, seperti Inggris, India, Denmark, serta Swedia.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?
-
Waspada dengan Varian Virus Corona Ini, Lebih Berisiko Menyebabkan Long Covid!
-
Penyintas Infeksi Omicron BA.1 Tetap Bisa Tertular Subvarian BA.4 dan BA.5