Rabu, 01 Mei 2024
Rosiana Chozanah : Rabu, 26 Januari 2022 | 10:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Ilmuwan dari University of Kent dan Goethe University Frankfurt menemukan alasan varian Omicron tidak begitu parah dibandingkan strain virus corona lainnya.

Berdasarkan News Medical Life Science, SARS-CoV-2 Omicron kurang efektif daripada Delta dalam memblokir mekanisme pertahanan seluler terhadap virus, yang disebut respons interferon.

Selain itu, temuan kultur sel menunjukkan bahwa delapan obat penting untuk menyembuhkan pasien dan kandidat obat Covid-19 tetap bisa melawan Omicron.

Varian SARS-CoV-2 Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta, meskipun strain ini lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan, baik dari vaksinasi Covid-19 maupun infeksi.

Namun, alasan kelebihan dari Omicron tersebut masih sulit dipahami.

Protein lonjakan Virus Omicron (EPLF)

Dalam studi terbaru ini menunjukkan bahwa Omicron sangat sensitif terhadap penghambatan yang disebut respons interferon, sebuah respons imun tidak spesifik di dalam sel tubuh.

Hal itu menjelaskan mengapa orang yang terinfeksi varian baru virus corona ini lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami penyakit parah.

Studi kultur sel juga menunjukkan bahwa virus Omicron tetap sensitif terhadap 8 obat antivirus yang saat ini digunakan serta kandidat obat Covid-19.

Delapan antivirus yang saat ini digunakan untuk mengobati infeksi virus corona adalah EIDD-1931 (metabolit aktif molnupiravir), ribavirin, remdesivir, favipravir, PF-07321332 (nirmatrelvir, bahan aktif paxlovid), nafamostat, camostat, dan aprotinin.

"Studi kami memberikan penjelasan untuk pertama kalinya mengapa infeksi Omicron cenderung menyebabkan tidak parah. Ini karena Omicron, berbeda dengan Delta, tidak efektif dalam menghambat respons imun interferon sel inang," jelas penulis studi Martin Michaelis dari School of Bioscience, University of Kent.

BACA SELANJUTNYA

Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat