Selasa, 30 April 2024
Shevinna Putti Anggraeni : Minggu, 02 Januari 2022 | 10:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Para ahli telah berupaya mempelajari varian Omicron yang dikhawatirkan mampu memicu peningkatan kasus rawat inap di rumah sakit.

Menurut data dari NHS, hanya 1,4 persen orang yang terinfeksi varian Omicron di Inggris harus menjalani rawat inap di rumah sakit seminggu kemudian.

Jumlah pasien varian Omicron yang rawat inap ini tergolong lebih rendah dibandingkan pasien dengan varian Delta dan Alpha.

Paul Hunter, profesor kedokteran di University of East Anglia dilansir dari Express, pun mengatakan varian Omicron nampaknya tidak berlipat ganda setiap dua hari, seperti varian virus corona sebelumnya.

Meskipun ada orang yang dirawat di rumah sakit, hal ini tidak hanya disebabkan oleh varian Omicron tetapi juga faktor lainnya.

Ilustrasi virus corona. [Antara]

Salah satu faktornya adalah vaksin Covid-19. Sejauh ini, vaksin Covid-19 adalah alat paling efektif untuk melawan virus corona Covid-19.

Seseorang yang tidak suntik vaksin Covid-19 atau belum vaksinasi penuh mungkin akan mengalami infeksi virus corona yang lebih buruk.

Kedua adalah peningkatan kekebalan secara umum di suatu wilayah. Jika semakin banyak orang yang kebal terhadap virus, hal ini akan melindungi orang di sekitar dan membuat jumlah infeksi virus corona menurun.

Namun, Paul Hunter mengatakan bahwa sekarang ini pandemi virus corona Covid-19 terburuk sudah berlalu. Karena, varian baru virus corona yang sekarang muncul juga sudah tidak berlipat ganda lagi.

Bila kekebalan kawanan terbentuk karena semakin banyak orang yang vaksinasi, hal ini akan membuat virus corona Covid-19 dan variannya yang bermunculan tidak menjadi sebuah ancaman.

BACA SELANJUTNYA

Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19