Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pandemi virus corona Covid-19 telah menewaskan lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia. Seorang ilmuwan sekaligus pencipta vaksin AstraZeneca, Sarah Gilbert mengatakan pandemi setelah Covid-19 justru yang akan lebih mematikan.
Di tengah munculnya varian Omicron yang memiliki banyak mutasi dan memicu kekhawatiran di seluruh dunia, Sarah Gilbert memperingatkan bahwa pandemi virus corona Covid-19 ini memang belum usai.
Ia justru memperingatkan semua orang untuk bersiap menghadapi pandemi setelah Covid-19. Karena, pandemi berikutnya mungkin lebih buruk dari virus corona Covid-19.
Sarah Gilbert menyampaikan hal itu setelah seorang pensihat ilmiah Inggris mengatakan varian baru virus corona ini menyebar cukup cepat, sehingga aturan pembatasan perjalanan pun diberlakukan.
Baca Juga
-
Sebagian Besar Korban Erupsi Gunung Semeru Alami Luka Bakar
-
Ketahui Tanda Gagal Ginjal, Kondisi Idang Rasjidi Sebelum Meninggal Dunia
-
Ahli: Kesehatan Kardiovaskular pada Wanita Lebih dari Sekadar Hormon
-
Kelelahan Akibat Varian Omicron vs Kelelahan Biasa, Ini Perbedaannya!
-
Awas, Jamur di Dinding dan Plafon Rumah Bisa Picu 5 Kondisi Ini!
-
Ahli Prediksi Varian Omicron Bisa Jadi Dominan di Dunia dalam 3-6 Bulan
Kini, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) sudah melaporkan 86 kasus varian Omicron sehingga total yang diidentifikasi sejauh ini sebanyak 246 kasus.
Terlepas dari pandemi virus corona Covid-19 selama 2 tahun yang menginfeksi lebih dari 265 juta orang, Sarah Gilbert memperingatkan bahwa pandemi setelah ini mungkin jauh lebih menular dan mematikan.
"Virus corona ini bukan virus terakhir yang mengancam hidup dan mata pencaharian kita. Pandemi berikutnya akan jauh lebih buruk, mungkin lebih menular atau lebih mematikan atau keduanya," kata Sarah Gilbert dikutip dari The Guardian.
Gilbert, seorang profesor vaksinologi di Universitas Oxford yang timnya mengembangkan vaksin Covid-19 mengatakan kemajuan ilmiah dan pengetahuan yang telah diperoleh selama memerangi pandemi Covid-19 ini tidak boleh hilang atau dilupakan begitu saja.
"Kita tidak boleh melupakan perjuangan ini. Sama halnya dengan investasi dalam angkatan bersenjata dan intelijen untuk bertahan melawan perang, kita harus investasikan penelitian dan manufaktur yang dilakukan selama pandemi Covid-19 untuk bertahan melawan pandemi berikutnya," jelasnya.
Sarah Gilbert juga memberi tahu bahwa varian baru virus corona sekarang ini mengandung mutasi yang diketahui meningkatkan penularan virus dan melemahkan antibodi yang diinduksi oleh vaksin Covid-19 atau infeksi sebelumnya.
"Tapi, ini bukan berarti vaksin Covid-19 tidak melindungi kita dari infeksi virus corona parah dan kematian. Kita hanya perlu berhati-hati dan mengambil langkah untuk memperlambat penyebaran varian baru tersebut," katanya.
Meskipun munculnya varian Omicron ini memicu kekhawatiran di seluruh dinia, Dr Anthony Fauci, pejabat tinggi penyakit menular AS, justru mengatakan bahwa sejauh ini varian Omicron tidak meningkatkan risiko infeksi parah.
Namun, Dr Anthony Fauci juga menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan mengenai tingkat penularan dan risiko infeksi varian Omicron yang masih baru.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!