Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Presentasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada Juli 2021 mencatat bahwa virus corona varian delta dapat menular seperti cacar air.
Namun, banyak peneliti yang mengatakan pernyataan CDC tersebut berlebihan.
Berdasarkan berbagai penelitian dan proyeksi, rata-rata satu orang yang terinfeksi virus corona varian delta dapat menginfeksi enam hingga tujuh orang. Sementara cacar air menginfeksi 9 hingga 10 orang.
Berbeda dengan SARS-CoV-2 yang dapat hilang setelah sembuh, virus penyebab cacar air akan tetap ada di dalam tubuh dan dapat muncul kembali di usia dewasa yang tidak divaksinasi dalam bentuk herpes zoster.
Baca Juga
Kemampuan virus untuk melakukan trik menghilang dan muncul kembali ini mungkin menjadi kunci dari sejarah panjang evolusinya, lapor The Conversation.
Cacar air adalah penyakit anak-anak
Cacar air menyebar melalui inhalasi, dan anak-anak dapat menularkannya beberapa hari sebelum gejala muncul.
Lepuhan pada kulit juga mengandung virus hidup yang bisa menyebar melalui udara dan terhirup anak lain. Virus juga bisa menyebar melalui kontak langsung.
Setelah terhirup, virus cacar air menyerang sel-sel saluran pernapasan, bereplikasi di kelenjar getah bening dan disebarkan oleh sel darah putih ke seluruh tubuh. Akhirnya, mereka bersarang di kulit , menyebabkan lepuh gatal.
Pada anak-anak yang sehat, cacar air berlangsung sekitar satu minggu dan hilang tanpa intervensi medis. Tapi bisa lebih parah pada remaja, orang dewasa dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Infeksi cacar air biasanya memberikan kekebalan seumur hidup terhadap infeksi ulang.
Herpes zoster kebanyakan menyerang orang tua
Setelah cacar air sembuh, virus varicella-zoster akan tetap 'bersarang' di dalam tubuh. Virus akan 'berjalan' ke kelompok akar saraf yang terletak di sepanjang sumsum tulang belakang.
Di sini, virus akan membentuk keadaan dorman (tidak aktif) yang menetap di inti sel.
Virus dapat aktif kembali, tetapi biasanya sistem kekebalan akan melawan virus aktif ini sebelum muncul sebagai herpes zoster.
Namun, karena sistem kekebalan melemah seiring bertambahnya usia, atau sebagai akibat dari penyakit atau stres, virus yang aktif dapat berjalan kembali di sepanjang saraf dan muncul lagi sebagai lepuhan yang menyakitkan.
Umumnya, hanya satu kelompok akar saraf yang terlibat, dan lepuh muncul di area kulit yang disuplai oleh saraf tersebut.
Walau anak-anak bisa mengalami herpes zoster, orang tua di atas usia 50 tahun lebih berisiko dan bisa mengalami penyakit parah.
Pada orang dewasa yang sehat, herpes zoster bisanya berlangsung dari tujuh hingga 10 hari. Namun, sekitar 15% penderitanya akan mengalami nyeri persisten dan seringnya melemahkan.
Kondisi itu disebut neuralgia pascaherpetik , yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Mungkinkah Orang Terinfeksi Cacar Air Dua Kali Seumur Hidup? Ini Kata Ahli!
-
Terinfeksi Cacar Air Tanpa Gejala Bintik-bintik Ruam, Mungkinkah?
-
Gejala Cacar Monyet Mirip Herpes Zoster, Ini Perbedaannya!
-
Biar Tidak Berbekas, Terapkan Cara Ini untuk Merawat Luka Cacar Air
-
Virus Corona Varian Delta Lebih Menular dari Cacar Air, ini Saran CDC!
-
Efek Samping Vaksin Covid-19, Waspadai Munculnya Ruam Herpes Zoster!
-
Jangan Abaikan Lesi Mirip Cacar Air, Bisa Jadi Itu Tanda Lain Virus Corona
-
Bahaya Cacar Air Saat Hamil, Bisa Picu Komplikasi Serius pada Ibu dan Bayi!
-
Kartika Putri Cacar Air Saat Hamil Anak Pertama, Ini Risikonya bagi Janin
-
Hamil Anak Pertama, Kartika Putri Terkena Cacar Air, Begini Kondisinya