Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Tak hanya anak-anak, orang dewasa juga bisa mengalami cacar air. Cacar air merupakan penyakit menular yang disebabkan virus varicella zoster. Penyakit ini sangat umum menyerang anak berusia di bawah 10 tahun.
Cacar air ditandai dengan adanya bintil-bintil kemerahan berisi air di sekujur tubuh disertai demam. Jumlah bintil yang terdapat pada tubuh dapat berjumlah hingga ratusan. Sehingga wajar saja membuat penampilan jadi terkesan mengerikan.
Namun sebetulnya, penyakit cacar air sendiri tidak mengerikan, apalagi mengancam nyawa.
Setiap orang biasanya hanya akan terkena cacar air sekali kali seumur hidup. Jarang sekali ditemukan kasus kekambuhan pada cacar air. Sebab, setelah sembuh, imunitas anak terhadap virus varicella zoster akan bertahan seumur hidup.
Baca Juga
Cacar air akan sembuh dengan pengobatan dari dokter serta perawatan luka yang tepat. Bekas luka cacar air juga akan hilang dengan sendirinya, normalnya memakan waktu sekitar dua hingga empat minggu.
Namun, pada anak dengan kulit sensitif, bekas luka bisa hilang hingga beberapa bulan.
Bekas luka tersebut juga sangat tergantung dari perawatan medis selama cacar air. Dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), berikut cara perawatan luka cacar air pada anak agar tak berbekas.
- Rawat anak di rumah dan batasi kontak dengan orang lain karena luka cacar air bisa menular. Bila perlu, pisahkan kamarnya dengan kamar anggota keluarga yang lain untuk meminimalkan risiko penularan.
- Tetap rutin mandi dua kali sehari dengan air suam-suam kuku dan sabun untuk mencegah infeksi. Hindari menggosok badan saat mandi.
- Gunakan bedak salisil untuk mengurangi rasa gatal. Bedak juga berguna utk menjaga agar lenting tidak cepat pecah. Jangan pakai bedak saat lenting sudah pecah. Anak juga bisa diberikan obat minum antihistamin sesuai anjuran dokter.
- Bila lenting sudah pecah, biasanya dokter akan memberikan salep antibiotik untuk dioles di tempat tersebut.
- Beritahu anak agar tidak menggaruk atau ‘mengelopek’ luka untuk menghindari infeksi dan meninggalkan bekas.
- Kenakan pakaian lengan pendek pada anak agar luka lebih cepat kering.
- Ganti sprei atau peralatan kain lainnya sesering mungkin selama anak sakit agar anggota keluarga lainnya tidak mudah tertular.
- Segera hubungi dokter jika terjadi komplikasi seperti demam tak kunjung turun dalam kurun waktu empat hari, bintil mengeluarkan darah atau nanah, gatal semakin parah serta pengobatan yang dijalani tidak mengurangi gejala sama sekali.
(Suara.com/Lilis Varwati)
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Mungkinkah Orang Terinfeksi Cacar Air Dua Kali Seumur Hidup? Ini Kata Ahli!
-
Terinfeksi Cacar Air Tanpa Gejala Bintik-bintik Ruam, Mungkinkah?
-
Cacar Air dan Herpes Zoster Disebabkan oleh Virus yang Sama, Apa Itu?
-
Virus Corona Varian Delta Lebih Menular dari Cacar Air, ini Saran CDC!
-
Jangan Abaikan Lesi Mirip Cacar Air, Bisa Jadi Itu Tanda Lain Virus Corona
-
Bahaya Cacar Air Saat Hamil, Bisa Picu Komplikasi Serius pada Ibu dan Bayi!
-
Kartika Putri Cacar Air Saat Hamil Anak Pertama, Ini Risikonya bagi Janin
-
Hamil Anak Pertama, Kartika Putri Terkena Cacar Air, Begini Kondisinya
-
Selain Berisiko Diare, Korban Tsunami di Lampung Alami Penyakit Ini