Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Serangkan jantung merupakan masalah kesehatan serius ketika suplai darah ke jantung tersumbat akibat pembekuan darah. Serangan jantung ini bisa terjadi pada siapa pun dan bisa menyebabkan kematian.
Salah satu cara untuk mencegah risiko serangan jantung adalah olahraga teratur. Karena, aktif olahraga bisa menurunkan tekanan darah dengan menjaga jantung dan pembuluh darah dalam kondisi baik.
Tekanan darah tinggi adalah awal dari serangan jantung. Tapi, Anda harus memilih jenis olahraga yang akan dijalani ketika menderita diabetes tipe 2.
Bahkan, waktu olahraga Anda juga turut berperan dalam meningkatkan maupun menurunkan risiko serangan jantung.
Baca Juga
-
Hindari Vaksinasi Flu Ketika Sedang Demam, Kenapa?
-
Berat Badan Naik saat Berhenti Merokok? Ketahui Alasannya
-
Sereal Justru Pilihan Buruk untuk Menu Sarapan, Ini Sebabnya
-
Terlahir Punya 2 Vagina, Wanita Ini Baru Sadar Tidak Normal Saat Menstruasi
-
Hati-hati, Makan Buah Kering Sembarang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung!
-
Pilek dan Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Batuk Berdahak, Ini Bedanya!
Menurut sebuah studi, pria dengan diabetes yang olahraga di pagi hari berisiko menderita serangan jantung lebih besar. Tetapi, Jingyi Qian, dari Brigham and Women's Hospital tetap merekomendasikan pasiennya untuk berolahraga sesuai waktu luangnya.
Karena olahraga teratur tetap memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Sementara itu, para peneliti mempelajari efek pemilihan waktu untuk olahraga. Supaya, mereka bisa memberikan rekomendasi waktu olahraga terbaik untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.
Pada penelitian ini, tim peneliti dokter Jingyi menganalisis lebih dari 2.000 pasien yang juga mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Mereka mengidentifikasi hubungan antara waktu olahraga dan risiko penyakit jantung.
Penulis studi menggunakan data dari studi Look Action for Health in Diabetes (AHEAD) yang dimulai pada tahun 2001. Data ini memantau kesehatan pasien dengan kelebihan berat badan atau obesitas di AS dengan diabetes tipe 2.
Selama seminggu, peserta mengenakan perangkat akselerometer di pinggangnya untuk mengukur waktu dan jenis aktivitas fisik mereka.
"Kami melakukan pengukuran metabolisme dan aktivitas fisik terperinci, yang merupakan keuntungan menggunakan dataset ini untuk Penelitian," kata Roeland Middelbeek, dari Joslin Diabetes Center di Boston dikutip dari Express.
Para peneliti melacak waktu para peserta melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat. Selain itu, para peneliti juga menggunakan ukuran yang disebut Framingham Risk Score untuk menilai peluang para relawan dengan penyakit jantung coroner selama empat tahun ke depan.
Metode pengukuran ini menggunakan algoritma berdasarkan informasi tentang usia seseorang, jenis kelamin, tekanan darah, kolesterol dan riwayat merokok.
Studi tersebut menemukan bahwa pria yang melakukan olahraga di pagi hari memiliki risiko tertinggi terkena penyakit jantung koroner, terlepas dari jumlah dan intensitas olahraga mingguan mereka.
Sedangkan pria yang paling aktif, sekitar tengah hari memiliki tingkat kebugaran kardio-pernapasan yang lebih rendah. Pada wanita, para peneliti tidak menemukan hubungan antara waktu aktivitas tertentu dan risiko penyakit jantung koroner atau kebugaran kardiorespirasi.
Adapun gejala serangan jantung biasanya meliputi:
- Nyeri dada dan di bagian tubuh lain
- Pusing
- Berkeringat
- Sesak napas
- Mual dan muntah
- Rasa cemas yang luar biasa
- Batuk dan mengi
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
-
5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
-
Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
-
Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
-
3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
-
Selamatkan Nyawa, Lakukan Bantuan Hidup Dasar Ini pada Korban Henti Jantung
-
Pakar Jelaskan Gejala Awal Gagal Jantung yang Seringnya Tidak Diperhatikan Penderita, Apa Saja?
-
Jarang Tertawa Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Sebabnya!
-
Olahraga Ini Sangat Direkomendasikan untuk Ibu Hamil, dari Pilates hingga Berenang
-
Ahli Kembali Transplantasi Jantung Babi Pada 2 Pasien Mati Otak