Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kandungan kafein memang bisa membuat Anda terjaga dan lebih berenergi. Namun di sisi lain kafein ternyata juga bisa memicu rasa lelah.
"Paradoks kafein adalah bahwa dalam jangka pendek, kafein membantu perhatian dan kewaspadaan. Ini membantu beberapa tugas kognitif, dan membantu tingkat energi,” kata Mark Stein, seorang profesor di Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku di University of Washington seperti yang dikutip dari India Express.
"Tetapi efek kumulatif atau dampak jangka panjang memiliki efek sebaliknya," ombuhnya.
Melansir dari India Express, Seth Blackshaw, seorang ahli saraf di Universitas Johns Hopkins yang mempelajari tidur mengatakan bahwa para peneliti masih mempelajari tentang bagaimana tekanan tidur terbentuk di dalam tubuh.
Baca Juga
-
Ramai Artis Indonesia Piknik di Amerika Serikat Tak Pakai Masker, Kok Bisa?
-
Jadi Genre yang Banyak Disukai, Apa yang Terjadi saat Nonton Film Horor?
-
Kanker Payudara dapat Menyebar ke Tulang, Bagaimana Bisa?
-
Benarkah Diare Selama Kehamilan Bisa Berbahaya? Simak Kata Ahli
-
Studi: Autoantibodi Bisa Sebabkan Infeksi Virus Corona Covid-19 Parah
-
Kerap Dianggap Sama, Kenali Beda Eksim dan Psoriasis
Tetapi sepanjang hari, sel dan jaringan kita menggunakan dan membakar energi dalam bentuk energi molekul yang disebut adenosin trifosfat atau ATP.
Saat ATP itu dikeluarkan sel kita menghasilkan bahan kimia yang disebut adenosin sebagai produk sampingan. Adenosin itu terus mengikat reseptor di otak, membuat kita lebih mengantuk.
Secara kimiawi, kafein terlihat cukup mirip dengan adenosin pada tingkat molekuler yang menempati tempat pengikatan tersebut, mencegah adenosin mengikat reseptor otak.
Akibatnya, kafein bekerja untuk menekan sementara tekanan tidur, membuat kita merasa lebih terjaga. Sementara itu, adenosin terus menumpuk di dalam tubuh.
"Begitu kafein habis, Anda mendapatkan tingkat tekanan tidur yang sangat tinggi dan Anda harus membayarnya kembali [dengan tidur]," kata Blackshaw.
Faktanya, satu-satunya cara untuk meredakan dan mengatur ulang tingkat tekanan tidur yang tinggi adalah dengan tidur.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Selain Kopi, Ini 5 Cara Menghilangkan Kantuk yang Manjur
-
Jokowi Angkat Bicara soal Bayi Dicecoki Kopi Sachet, Sentil Posyandu dan BKKBN
-
Jokowi Angkat Bicara soal Bayi Dicecoki Kopi Sachet, Sentil Posyandu dan BKKBN
-
Geger Ibu Kasih Kopi Sachet ke Bayi, 5 Bahaya Mengerikan ini Mengintai
-
Geger Ibu Kasih Kopi Sachet ke Bayi, 5 Bahaya Mengerikan ini Mengintai
-
Benarkah Suplemen Penurun Berat Badan Tidak Efektif? Begini Kata Ahli Gizi
-
Benarkah Suplemen Penurun Berat Badan Tidak Efektif? Begini Kata Ahli Gizi
-
Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
-
Bolehkah Minum Obat dengan Kopi? Dokter Jelaskan Hal Ini
-
Ahli Sebut Minum Kopi Justru Turunkan Risiko Penyakit Jantung dan Kanker, Kok Bisa?