Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Mantan pasien Covid-19 yang kemudian divaksinasi mengembangkan kekebalan yang sangat kuat terhadap Covid-19. Hal ini dinyatakan dalam penelitian dari Universitas Rockefeller.
Melansir dari Independent, antibodi yang dihasilkan oleh individu-individu ini sangat kuat sehingga mereka menetralkan keenam varian yang menjadi perhatian serta virus corona lainnya.
"Mereka yang memiliki jenis kekebalan ini bahkan dapat memiliki beberapa tingkat perlindungan terhadap virus mirip SARS yang belum menginfeksi manusia”, ujar Paul Bieniasz, seorang ahli virologi di Universitas Rockefeller yang memimpin penelitian.
Fenomena ini dikenal dengan nama kekebalan manusia super dan kekebalan hibrida. Menulis di jurnal Science bulan lalu, ahli imunologi Shane Crotty mengatakan bahwa kekebalan ini tampaknya sangat kuat.
Baca Juga
-
Gairah Seks Wanita dan Pria Berbeda, Ini 5 Faktor Pemicunya!
-
Ilmuwan Temukan Penyebab Virus Corona Varian Delta Lebih Menular
-
Ferry Irawan Idap Distonia Stadium 3, Kenali Penyebab dan Gejalanya!
-
Penderita Autisme Lebih Berisiko Tertular Virus Corona, ini Saran Ahli!
-
Banyak Pasien Alami Long Covid-19, Coba Lakukan 5 Teknik Alami Ini!
-
Mengenal Virus Nipah, Gejalanya Hampir Mirip Virus Corona Covid-19!
Theodora Hatziioannou, dari Universitas Rockefeller, menjelaskan bahwa orang dengan respons sistem kekebalan ini berada dalam posisi yang baik.
“Antibodi dalam darah orang-orang ini bahkan dapat menetralkan SARS-CoV-1, virus corona pertama yang muncul 20 tahun lalu. Virus itu sangat, sangat berbeda dari SARS-CoV-2,” imbuhnya.
Namun, Hatziioannou mengakui bahwa fenomena tersebut belum dipelajari secara luas, dengan datanya hanya berasal dari 14 pasien. Namun, dia mengatakan kekebalan seperti itu cukup umum.
Penelitiannya mengamati pasien yang memiliki infeksi Covid-19 pada tahun 2020 dan kemudian menerima kedua dosis vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna.
“Berdasarkan semua temuan ini, sepertinya sistem kekebalan pada akhirnya akan memiliki keunggulan atas virus ini,” kata Bieniasz.
“Dan jika kita beruntung, SARS-CoV-2 pada akhirnya akan masuk dalam kategori virus yang hanya menyebabkan flu ringan,” imbuhnya.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
WHO: Wabah Cacar Monyet Bisa Dihentikan, Asalkan...
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
WHO Memperkenalkan Vaksin Malaria Pertama di Dunia, akan Mulai Diuji di 3 Negara Ini
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat