Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kandungan pestisida tertentu dan umum digunkan bisa jadi penyebab masalah obesitas. Hal ini dinyatakan dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan Universitas McMaster.
Melansir dari Medical Xpress, para peneliti menemukan bahwa klorpirifos, yang dilarang untuk digunakan pada makanan di Kanada masih disemprotkan secara luas pada buah-buahan dan sayuran di banyak negara. Kandungan ini memperlambat pembakaran kalori dalam jaringan adiposa coklat tikus.
Mengurangi pembakaran kalori ini dikenal sebagai termogenesis yang diinduksi diet, menyebabkan tubuh menyimpan kalori ekstra sehingga memicu obesitas.
Para ilmuwan membuat penemuan setelah mempelajari 34 pestisida dan herbisida yang umum digunakan dalam sel lemak coklat dan menguji efek klorpirifos pada tikus yang diberi diet tinggi kalori. Temuan mereka dipublikasikan di Nature Communications.
Baca Juga
-
Cegah Asam Lambung, Yuk Coba Lakukan Lima Kebiasaan Sehat Berikut
-
Studi: Covid-19 Varian Delta Bisa Tularkan Infeksi Dua Hari Sebelum Gejala
-
3 Pemicu Stres Paling Umum, Apa Saja?
-
Ketahui Perbedaan Gejala Kanker Paru dan Covid-19
-
Ketahui Fakta Granola, Tak Selalu 100 Persen Sehat
-
Makanan Bebas Gluten Semakin Populer Dikonsumsi, Apakah Lebih Sehat?
"Perubahan gaya hidup seputar diet dan olahraga jarang mengarah pada penurunan berat badan yang berkelanjutan. Kami pikir sebagian dari masalahnya mungkin karena klorpirifos," kata penulis senior Gregory Steinberg, profesor kedokteran dan co-director Center for Metabolism, Obesity, and Diabetes Research di McMaster.
Steinberg mengatakan klorpirifos hanya perlu menghambat penggunaan energi dalam lemak coklat sebesar 40 kalori setiap hari untuk memicu obesitas pada orang dewasa. Artinya kondisi ini memicu penambahan berat badan lima pon atau 2,5 kg per tahun.
"Meskipun temuan ini belum dikonfirmasi pada manusia, pertimbangan jika mengkonsumsi produk buah dan sayur, pastikan dicuci bersih," saran para peneliti.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
-
4 Buah yang Baik untuk MPASI Bayi, Pastinya Aman dan Bergizi
-
6 Buah Ini Justru Berbahaya Bagi Penderita Diabetes, Ini Alasannya!
-
Makan Buah Memang Sehat, tapi Ada Efek Sampingnya Jika Terlalu Banyak
-
Cegah Osteoporosis Pada Wanita Menopause, Makanlah Buah Plum Tiap Hari!
-
Tingkatkan Kadar Glukosa, Penderita Diabetes Tipe 2 Harus Hindari Olahan Buah Ini!
-
Makan Buah Berlebihan Bisa Tingkatkan Kadar Gula Darah, Begini Cara Mencegahnya!
-
Selain Daging Buahnya, 5 Biji Buah Ini Bisa Dimakan dan Baik untuk Kesehatan!
-
4 Manfaat Buah Nanas untuk Kesehatan yang Jarang Disadari
-
Dinilai Menyehatkan, Peneliti Temukan Jus Buah Tingkatkan Risiko Kanker