Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Penelitian baru menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 bisa berefek pada memori, bahkan ketika bergejala ringan. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang diterbitkan pada JAMA Network Open.
Melansir dari Medical Xpress, Arne Søraas, Ph.D., dari Oslo University Hospital di Norwegia, dan rekannya mengikuti kohort 13.001 orang dewasa dengan Covid-19 antara 1 Februari hingga 15 April 2020.
Bagi mereka yang positif Covid-19 yang diikutsertakan dalam survei, infeksinya relatif ringan dan tidak ada yang dirawat di rumah sakit.
Peserta survei menyelesaikan kuesioner elektronik pada awal dan pada delapan bulan tindak lanjut yang menanyakan tentang masalah memori dan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan.
Baca Juga
-
Jarang Cuci Bra Hingga Eksim, ini 6 Penyebab Umum Payudara Gatal!
-
Kerja dari Rumah Tingkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi, ini Solusinya!
-
Ahli: Pasien Covid-19 Berisiko Alami Serangan Jantung Dalam 2 Minggu
-
Vaksin Covid-19 Bisa Picu Reaksi Alergi, ini yang Harus Dilakukan!
-
Kerap Dikeluhkan Ibu Menyusui, Ini Tips Menghindari Payudara Lecet
-
Virus Corona Covid-19 vs Sinusitis, Begini Cara Membedakan Gejalanya!
Para peneliti menemukan bahwa 11 persen pada kelompok positif Covid-19 melaporkan masalah memori pada delapan bulan dibandingkan 4 persen pada kelompok negatif dan 2 persen pada kelompok yang belum diuji.
Ada hubungan kuat yang diamati antara kepositifan Covid-19 pada awal dan masalah memori pada delapan bulan dibandingkan dengan kelompok yang tidak diuji dan dipilih secara acak.
Di antara kelompok positif Covid-19, 41 persen melaporkan penurunan kesehatan yang signifikan pada masa tindak lanjut dibandingkan satu tahun sebelumnya, dan 12 persen melaporkan masalah konsentrasi. Dari mereka yang melaporkan masalah memori pada kelompok positif SARS-CoV-2, 82 persen juga melaporkan memburuknya kesehatan.
"Temuan ini merupakan dorongan kuat untuk mempertimbangkan kembali gagasan bahwa Covid-19 dapat menjadi penyakit ringan," catat para penulis.
"Ini juga mempertanyakan apakah strategi perawatan di rumah saat ini optimal untuk gejala jangka panjang Covid-19," imbuhnya.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!