Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebelumnya muncul berbagai anggapan bahwa kepuasan hubungan menurun saat transisi menjadi orangtua pertama. Namun sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa kepuasan hubungan seiring hadirnya anak tidak begitu terpengaruh.
Melansir dari Medical Xpress, peneliti dari UTM, Nathan Leonhardt yang sedang mengejar gelar Ph.D dalam psikologi sosial telah menemukan bahwa transisi menjadi orangtua tidak selalu berarti kepuasan hubungan dan komitmen yang menurun.
Leonhardt mempelajari lebih dari 200 pasangan dari tahap pralahir hingga 12 bulan pascapersalinan. Mereka menemukan bahwa banyak pasangan mempertahankan kepuasan dan komitmen yang tinggi di tahun pertama menjadi orangtua.
"Mayoritas yang jelas (81 persen) dari 203 pasangan menjalani transisi dengan komitmen tinggi dan setidaknya kepuasan yang cukup tinggi," kata Leonhardt.
Baca Juga
-
Hidung Tersumbat Karena Virus Corona Covid-19, Lakukan 3 Metode ini!
-
Orang Terdekat sedang Alami Depresi? Anda Bisa Lakukan Hal Ini
-
Sudah Vaksinasi Penuh, Apakah Masih Berisiko Menularkan Covid-19?
-
Segera Cari Bantuan, Ini 4 Ciri Pasien Covid-19 Harus ke Rumah Sakit
-
Dine In selama PPKM Maksimal 20 Menit, Awas Bahaya Makan Terlalu Cepat
-
Rendah Paparan Pestisida, Coba Konsumsi 7 Buah Ini
"Dan kami belajar bahwa perbedaan besar sejauh yang berakhir dengan transisi dengan baik adalah orang-orang yang memiliki hubungan baik memasuki masa transisi ini," imbuhnya.
Dia mengatakan bahwa banyak dari pasangan yang memiliki pandangan yang lebih realistis tentang menjadi orangtua, tidak menghindari hubungan emosional dengan pasangan mereka, merasa pasangan mereka membantu mereka tumbuh sebagai pribadi, dan percaya pasangan mereka berkomitmen untuk hubungan adalah mereka yang paling mungkin untuk berhasil menavigasi transisi saat awal menjadi orangtua.
Penelitian ini dapat menunjukkan kepada pasangan bahwa masih mungkin untuk menavigasi transisi menjadi orang tua dengan sukses. Penelitian ini telah diterbitkn pada Journal for Marriage and Family.
"Jadi dengan sesuatu seperti transisi menjadi orangtua, saya ingin dapat melihat apakah kita dapat mematahkan beberapa narasi umum dan memberi orang sedikit lebih banyak harapan," ujar Leonhardt.
Dia menambahkan bahwa temuannya menunjukkan bahwa pasangan tidak harus perlu mengadu ke orang tua untuk menyelamatkan hubungan yang bermasalah.
"Sebagai aturan umum, jika hal-hal tidak berjalan dengan baik dalam hubungan Anda, menambahkan orang lain ke keluarga ini mungkin bukanlah hal yang harus Anda lakukan untuk mencoba menyelesaikan masalah hubungan yang Anda miliki," kata Leonhardt.
"Jika Anda berdua menjalaninya dengan hubungan yang kokoh, Anda berkomitmen untuk ini bersama, Anda realistis tentang tantangan dan peluang yang dimiliki transisi ini, ada peluang lebih baik bahwa Anda akan berhasil menavigasi ini," imbuhnya.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Cobalah Berhubungan Seks Setidaknya Sekali Seminggu, Ini Lho 3 Manfaatnya!
-
Tak Semua Wanita Bisa Alami Orgasme Squirting, Ini Lho Penyebabnya!
-
Berhubungan Seks di Dapur Jadi Lebih Hot, Cobalah 5 Posisi Seks Ini!
-
Berapa Lama Wanita akan Mencapai Orgasme? Ini Temuan Ahli!
-
Tak Pernah Merokok, Pasangan Suami Istri Ini Idap Kanker Paru-paru Stadium 4!
-
Hubungan Seks Tak Aman Bisa Picu Infeksi Saluran Kemih, Hindari 4 Posisi Seks Ini!
-
Studi Temukan Menelan Sperma Bisa Bantu Meningkatkan IQ, Benarkah?
-
Kiwil Akui Maniak Seks Sampai Berhubungan Seks 4 Kali Sehari, Ini Ciri-cirinya!
-
Tanda Kamu Pacaran Sama Penderita Gangguan Kepribadian Ambang, Mereka Takut Ditolak!
-
Empati Lebih Penting dari Simpati Saat Mendekati Orang yang Sedang Tepuruk