Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pada awal pandemi, hilangnya indra perasa dan penciuman yang disertai dengan batuk terus-menerus jadi gejala paling umum dari Covid-19. Namun dengan varian baru, para ahli mengimbau untuk memperhatikan tanda-tanda yang lebih halus sebagai gejala Covid-19 varian delta.
Melansir dari WA Today, para ahli meminta untuk waspada pada gejala seperti pilek. Dalam hal ini, ahli epidemiologi Burnet Institute, Michael Toole mengatakan data yang dikumpulkan di Inggris memperlihatkan gejala yang ditunjukkan oleh pasien yang sakit dengan jenis virus yang lebih menular berbeda dari varian lainnya.
Informasi dikumpulkan melalui studi gejala ZOE COVID berbasis aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mencatat gejala mereka. Informasi tersebut menunjukkan bahwa varian tersebut lebih terasa seperti pilek daripada Covid-19.
Tanda-tanda yang paling umum bagi mereka yang divaksinasi lengkap adalah sakit kepala, pilek, dan bersin diikuti dengan sakit tenggorokan. Bagi yang tidak divaksinasi, mereka juga mengalami demam.
Baca Juga
-
Waspada dan Kenali, 6 Bentuk Kotoran Berikut Bisa Jadi Tanda Penyakit
-
WHO Sarankan Jangan Minum Obat Parasetamol Sebelum Suntik Vaksin Covid-19
-
Waduh, Kasus Covid-19 Pada Anak di Indonesia Tertinggi Sedunia
-
Jane Shalimar Alami Pneumonia Bilateral, Begini Penyebab dan Risikonya!
-
Jane Shalimar Alami Pneumonia Bilateral, Begini Gejalanya!
-
Pola Tidur dan Kepribadian Saling Berhubungan, Tidur Cepat Punya Watak Ini
Batuk terus-menerus, sesak napas, dan demam menjadi jarang pada pasien dengan varian delta.
"Di musim dingin, kita semua terbiasa pilek. Tapi sekarang, semua orang harus sadar bahwa pilek mungkin bukan flu biasa, itu mungkin Covid-19," kata Toole.
Perubahan gejala diyakini sebagai hasil dari mutasi virus, tingkat vaksinasi yang lebih tinggi, dan proporsi kasus yang lebih besar di mana melibatkan orang muda yang menunjukkan gejala yang tidak terlalu parah.
Varian Delta sebelumnya dikenal sebagai B1.617.2 pertama kali tercatat di India dan merupakan salah satu dari dua sub-varian dari garis keturunan B1.617. Bukti menunjukkan bahea varian ini lebih menular daripada varian Alpha.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?
-
Waspada dengan Varian Virus Corona Ini, Lebih Berisiko Menyebabkan Long Covid!
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!