Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sudah berada di banyak negara, varian baru virus corona yang disebut varian Delta atau B.1.617.2 (sebelumnya disebut varian India) menjadi perhatian banyak negara, termasuk Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian ini telah dilaporkan di 80 negara.
Melansir Medical News Today, berdasarkan data dari Inggris, varian Delta sekitar 60 persen lebih mudah menular daripada varian Alpha, yang sebelumnya disebut B.1.1.7. Alpha juga lebih menular daripada varian asli.
Prof Wendy Barclay, profesor virologi dan kepala Departemen Penyakit Menular di Imperial College London di Inggris, menjelaskan bahwa varian ini lebih menular daripada yang sebelumnya karena beberapa mutasi kunci pada protein lonjakan yang memungkinkan virus untuk menembus dan menginfeksi sel sehat.
“Varian delta memiliki dua mutasi penting dalam protein lonjakannya atau set mutasi,” kata Prof Barclay.
Baca Juga
-
Jangan Abaikan Anak Suka Jalan Jinjit, Bisa Jadi ini 5 Penyebabnya!
-
Bolehkah Olahraga Usai Suntik Vaksin Covid-19? ini Anjuran Ahli!
-
Infeksi Virus Corona Covid-19, ini Gejala Umum Pada Orang yang Sudah Vaksin
-
Awas, Ancaman Penyakit RSV Mengintai Usai Pandemi Virus Corona Berakhir!
-
Minum Air Dingin Disebut Bisa Membakar Kalori, Benarkah?
-
Efek Virus Corona Pada Anak dan Orang Dewasa Berbeda, Kenali 5 Gejalanya!
Data yang dikumpulkan oleh para ilmuwan Inggris juga menunjukkan bahwa gejala utama infeksi varian delta SARS-CoV-2 berbeda dibandingkan dengan yang dialami saat terinfeksi varian sebelumnya.
Data dari ZOE Covid Symptom Study yang analisis ilmiahnya dilakukan oleh para ahli dari King’s College London menunjukkan bahwa gejala utama infeksi varian delta adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek.
Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris juga menyatakan bahwa varian ini juga menyebabkan demam, batuk terus menerus, dan kehilangan penciuman atau rasa.
Profesor Tim Spector, salah satu pendiri ZOE memperingatkan bahwa infeksi SARS-CoV-2 bertindak secara berbeda di mana lebih seperti pilek yang mungkin mebuat orang untuk mengabaikan gejalanya.
"Ini mungkin hanya terasa seperti pilek atau perasaan aneh tetapi tetaplah di rumah dan lakukan tes," desak Profesor Spector.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!