Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Keseringan memakai alat mendengarkan pribadi seperti earbud, headset atau earphone memang terasa nyaman saat mendengarkan musik. Namun, kebiasaan ini secara perlahan bisa merusak pendengaran Anda.
Melansir dari Healthline, analisis terbaru menunjukkan bahwa tingkat kebisingan yang tinggi dapat memengaruhi gangguan pendengaran di masa depan. Anak-anak, remaja, dan dewasa muda mungkin sangat berisiko jika mereka sering mendengarkan musik berjam-jam per hari dengan volume melebihi batas kesehatan, yakni 70 desibel rata-rata.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 50 persen orang berusia 12 hingga 35 tahun berisiko mengalami gangguan pendengaran karena paparan suara keras yang berkepanjangan dan berlebihan.
"Saya pikir pada tingkat yang lebih luas, komunitas medis dan audiologi, serta masyarakat umum, tidak mengerti bahwa gangguan pendengaran yang signifikan bukanlah bagian dari penuaan sehat yang normal, tetapi sebagian besar merupakan gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan," kata Dr. Daniel Fink, ketua dewan The Quiet Coalition.
Baca Juga
-
Jangan Abaikan Anak Suka Jalan Jinjit, Bisa Jadi ini 5 Penyebabnya!
-
Bolehkah Olahraga Usai Suntik Vaksin Covid-19? ini Anjuran Ahli!
-
Infeksi Virus Corona Covid-19, ini Gejala Umum Pada Orang yang Sudah Vaksin
-
Awas, Ancaman Penyakit RSV Mengintai Usai Pandemi Virus Corona Berakhir!
-
Minum Air Dingin Disebut Bisa Membakar Kalori, Benarkah?
-
Merasa Sakit saat di Lokasi Tertentu? Mungkin Itu Sick Building Syndromes
"Demikian pula, tanpa paparan suara keras, kita harus dapat mendengar dengan baik sampai usia tua, sesuatu yang umumnya tidak benar dalam masyarakat industri," kata Fink.
Kesimpulan utama penelitian ini adalah bahwa orang yang menggunakan sistem audio pribadi yang terhubung ke headphone atau earbud bisa merusak pendengaran.
"Khususnya untuk anak muda, penggunaan sistem audio pribadi adalah sumber utama paparan kebisingan di waktu senggang," kata Fink.
"[Ketika] mereka mencapai usia paruh baya, mungkin di awal hingga pertengahan 40-an, pendengaran mereka akan sama sulitnya dengan kakek-nenek mereka yang sekarang berusia 70-an dan 80-an," imbuhnya.
Selain kehilangan beberapa kemampuan untuk berkomunikasi, gangguan pendengaran telah dikaitkan dengan penurunan kognitif.
Menurut sebuah studi tahun 2011, dibandingkan dengan orang tanpa gangguan pendengaran, mereka yang mengalami gangguan pendengaran lebih berisiko terkena demensia.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Telinga Berdenging Tiba-Tiba? Kenali Penjelasan Medis dari Kondisi Ini
-
Jangan Keseringan Pakai Headphone, Ini Lho Efeknya Pada Kesehatan!
-
Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Gangguan Pendengaran, Ini Temuan Peneliti!
-
Gejalanya Berbeda, Varian Delta Bisa Picu Masalah Pendengaran dan Tinnitus
-
Waspadai Gangren dan Gangguan Pendengaran, Gejala Varian Virus Corona India
-
Alami Masalah Pendengaran dan Penglihatan Tingkatkan Risiko Demensia Lansia
-
Waspada, Tanda Awal Demensia Bisa Berupa Masalah Pendengaran
-
Terinfeksi Virus Corona, Salah Satu Telinga Wanita Ini Tuli Mendadak
-
Awas, Masalah Kesehatan Kronis Bisa Menurunkan Kemampuan Pendengaran
-
Pasien Covid-19 yang Sudah Sembuh Bisa Mengalami Masalah Pendengaran