Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebagian besar pasangan tentu akan merasa berat saat menghadapi perceraian. Sekalipun perceraian tersebut keputusan Anda, Anda akan tetap bergumul dengan keterkejutan, luka, amarah, rasa bersalah, atau ketakutan.
Rasa sakitnya terkadang akan terasa tidak terkendali. Bahkan, jika itu adalah pilihan Anda, rasa sakit karena kehilangan bisa sangat berat.
Berdasarkan Psychology Today, berikut beberapa fase pemulihan dari perceraian:
1. Fase akut
Baca Juga
Seperti halnya luka parah, tahap pertama adalah tentang menghentikan pendarahan.
Fase ini adalah tentang memperhatikan emosi sebelum memikirkan keputusan besar apa pun. Anda mungkin akan merasa lepas kendali secara emosional atau 'lumpuh' karena syok.
Saat masa ini, penting untuk tidak membuat keputusan yang terburu-buru.
2. Fase penerimaan
Setelah 'pendarahan' sudah terkendali, Anda mulai bisa merawat lukanya. Tetapi juga seperti kebanyakan luka, pendarahan bisa muncul kembali jika luka tidak ditangani secara hati-hati.
Emosi pada fase ini akan seperti rollercoaster selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Anda akan beralih ke amarah ke kesedihan, dari ketakutan ke rasa malu atau rasa bersalah.
Ingatlah bahwa semua perasaan baik-baik saja. Perasaan Anda adalah respon normal terhadap peristiwa yang menyakitkan dan seiring waktu akan menjadi tenang jika dikendalikan.
3. Fase penyesuaian
Fase ini terjadi saat Anda beradaptasi dengan keadaan baru. Anda akan lebih kuat dan mampu berpikir lebih jernih, serta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang situasi keuangan dan hukum perceraian.
Anda akan mulai membuat rencana, baik secara finansial maupun yang lain. Hal terpenting adalah menjaga diri agar tetap sehat dan kuat.
4. Fase peyembuhan
Penyembuhan membutuhkan waktu, Semetara masa ini habiskan lah waktu bersama keluarga, teman, dan pekerjaan.
Luangkan waktu untuk mengembangkan atau mendapatkan kembali minat lain. Menemukan aktivitas yang menyenangkan itu penting, tetapi jangan terburu-buru berkencan atau menjalin hubungan baru.
Ingatkan juga bahwa diri anda layak dan pantas mendapatkan cinta yang lebih baik.
Tag
Terkini
- Heboh Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, BPOM Tegaskan Tidak Ada Kejadian di Indonesia
- Untuk Redakan Stres, Yuk Ikuti 5 Rekomendasi Dokter Berikut Ini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
Berita Terkait
-
Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
-
Lama Durasi Ideal Gosok Gigi, Haruskah sampai 5 Menit seperti Cinta Laura?
-
Orang Dewasa Sering Memendam Emosi, Padahal Perlu Disampaikan
-
Apa yang Harus Dilakukan saat Rasa Kesal Memuncak? Simak Kata Psikolog
-
Bahaya Penyaluran Emosi Marah yang Salah, Begini Saran Psikolog
-
Mencintai Diri Sendiri Itu Penting, Begini Caranya jika Belum Tahu!
-
Selain Stres, 4 Emosi Negatif Ini Bisa Sebabkan Masalah Usus
-
3 Cara Ampuh untuk Mengatasi Frustasi, Coba Segera!
-
Ketahui Beda Toxic Positivity dan Optimisme
-
Ketahui Dampak Buruk Kesepian bagi Tubuh