Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa senyawa dalam magic mushroom mungkin bisa jadi antidepresan dan merawat orang dengan depresei. Jamur ini mungkin setidaknya sama efektifnya dengan obat antidepresan dan dapat membantu lebih banyak pasien sembuh dari depresi berat.
“Salah satu aspek terpenting dari pekerjaan ini adalah bahwa orang dapat dengan jelas melihat poensi terapi psilocybin yang diberikan dengan benar,” kata Robin Carhart-Harris yang merancang dan memimpin penelitian sebagai kepala pusat penelitian psikedelik di Imperial College London seperti yang dikutip dari Healthshots.
“Psilocybin tampil baik saat disejajarkan dengan antidepresan,” imbuhnya.
Melansir dari Healthshots, depresi adalah salah satu penyebab utama kesehatan mental utama di dunia, salah satu penyakit mental dengan pasien terbanyak. Carhart-Harris memperingatkan bahwa meski temuan ini menggembirakan, pasien sebaiknya tidak mencoba mengobati depresi sendiri dengan magic mushroom.
Baca Juga
-
Ahli Sebut Varian Baru Virus Corona India Kebal dari Vaksin Covid-19
-
Dukung Asupan Serat Pangan Inulin Anak saat Puasa dengan Morinaga Chil*Go!
-
Diet Keto Bisa Membantu Pecandu Alkohol Sembuh, Bagaimana Bisa?
-
Puasa Tetap Berenergi dan Terhidrasi, Yuk Konsumsi 5 Makanan Ini saat Sahur
-
Studi: VCO Berpotensi Meringankan Covid-19
-
Bukan Vaksin, Virus Cororan Covid-19 Lebih Berisiko Picu Pembekuan Darah!
Penelitian yang telah diterbitkan pada New England Journal of Medicine ini melibatkan 59 pasien dengan depresi sedang hingga berat. Mereka diberikan psilocybin dosis tinggi dan plasebo atau escitalopram plus, dosisnya disetarakan dengan psilocybin.
Pada penelitian ini, respons pengobatan menunjukkan pengurangan setidaknya 50 persen pada skor depresi. Pengurangan tersebut terlihat pada 70 persen orang dalam kelompok psilocybin dan 48 persen pada kelompok escitalopram.
Hasil juga menunjukkan bahwa remisi gejala terlihat pada 57 persen kelompok psilocybin dibandingkan dengan 28 persen pada kelompok escitalopram.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Derita Depresi Akibat Kanker, Wanita 77 Tahun Ini Konsumsi Magic Mushroom
-
Sistem Kekebalan Ada Kaitannya dengan Depresi Pascamelahirkan, Begini Penjelasannya!
-
Tidak Hanya Fisik, Covid-19 Ringan Juga Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan Mental
-
Peneliti Temukan Orang Depresi Cenderung Menolak Vaksin Covid-19
-
Kenali Efek Samping Obat Tidur Seperti yang Diminum Taemin SHINee
-
Menulis Jurnal Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Mental!
-
Studi: Perbanyak Konsumsi Sayur Bikin Lebih Bahagia
-
Penelitian: Makan Sendirian Punya Efek Buruk bagi Wanita 65 Tahun ke Atas
-
5 Manfaat Mendengarkan Musik, Tak Cuma Bikin Mood Lebih Baik
-
Selain Stres, 4 Emosi Negatif Ini Bisa Sebabkan Masalah Usus