Minggu, 05 Mei 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Rabu, 21 April 2021 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Pada sebuah studi baru, peneliti menemukan media sosial berpotensi mengubah perasaan orang tentang ingatan atau kenangan mereka.

Melansir dari Medical Xpress, metrik media sosial seperti "Like" atau suka dapat berdampak negatif pada perasaan orang tentang ingatan tertentu, terutama jika ingatan ini dibagikan tanpa mendapatkan banyak like.

"Di luar ini, antisipasi penilaian media sosial tentang masa lalu juga dapat berdampak pada ingatan apa yang dibagikan orang dan bagaimana caranya," catat para peneliti.

Studi ini disusun oleh David Beer Professor Sosiologi dari University of York dan Benjamin Jacobsen Dosen Associate Sosiologi University of York.

Pada penelitian tersebut, beberapa orang telah divalidasi ingatannya. Sebagian, melalui suka di media sosial yang dianggap sebagai penilaian atas nilai suatu ingatan. 

"Dalam media sosial terus-menerus bergantung pada orang lain dan apa yang mereka pikirkan tentang ingatan Anda," catat para peneliti dalam The Conversation.

Di sisi lain, tidak mendapatkan cukup like terkadang bisa mengikis nilai pribadi yang melekat pada ingatan ini yang kemudian bisa menimbulkan masalah kesehatan mental seperti tidak percaya diri atau rendah diri.

Ilustrasi media sosial (unsplash/@nate_dumlao)

Peserta lain mengatakan jika dia berbagi memori dan hanya mendapat tiga like, jumlah yang rendah itu akan menjadi bagian dari memori.

Meskipun peserta mengakui bahwa ingatan mereka bersifat pribadi dan tidak boleh terpengaruh oleh jejaring sosial, beberapa masih menganggap bahwa mereka berpikir secara berbeda tentang suatu peristiwa karena reaksi media sosialnya.

Antisipasi penilaian melalui suka di media sosial mulai membentuk cara orang berbagi kenangan mereka dengan orang lain.

"Dalam penelitian kami, orang menjelaskan bagaimana mereka bisa secara aktif melindungi ingatan tertentu dari pengawasan media sosial," catat para peneliti. 

Bahkan sesuatu yang privat seperti ingatan telah menjadi bagian rutin dari penggunaan media sosial dan platform mulai mengubah cara kita mengalami masa lalu. Di masa depan, bagian rutin dari hidup kita ini dapat terus membentuk cara kita mengingat secara individu dan kolektif.

BACA SELANJUTNYA

Kekerasan Emosional Dapat Menyebabkan Depresi dan Rendahnya Harga Diri