Kamis, 02 Mei 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Rabu, 14 April 2021 | 13:20 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Banyak orang yang mendapat vaksin Covid-19 akan mengalami efek samping, mulai dari nyeri di tempat suntikan hingga demam.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), orang berusia 18 hingga 55 tahun (atau 59 hingga 64, tergantung pada vaksin tertentu) lebih sering mengalami efek samping lokal atau sistemik (seluruh tubuh) daripada mereka yang usianya lebih tua.

Namun, dilansir Health, ada juga orang yang sama sekali tidak mengalami efek samping tersebut.

Jika demikian, apakah artinya tubuhnya tidak merespons sama sekali?

"Tidak juga. Meski benar bahwa efek samping vaksin sering memicu reaksi, jika tidak dialami, itu tidak berarti seseorang tidak cukup dilindungi oleh vaksin," kata Amesh A. Adalja, peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

Menurutnya, sistem kekebalan setiap orang memiliki beberapa keistimewaan yang mungkin berperan.

"Setiap orang berbeda. Jadi hanya karena Anda tidak memiliki gejala setelah vaksinasi tidak berarti ada masalah," tambah Richard Watkins, penyakit menular dan profesor penyakit dalam di Northeast Ohio Medical University.

Meski sering diabaikan, bukti juga mendukung pernyataan tersebut.

"Dalam semua studi vaksin, setidaknya 20% orang tidak merasakan apa pun setelah vaksinasi dan sebagian besar efek samping tidak terlalu terasa, seperti nyeri di tempat suntikan," jelas Lewis S. Nelson, profesor dan ketua Departemen Pengobatan Darurat di Sekolah Kedokteran Rutgers New Jersey.

Jadi, jika Anda tidak merasakan efek samping apa pun setelah vaksinasi Covid-19 bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan dan Anda masih memiliki perlindungan yang sama seperti mereka yang mengalami efek samping.

BACA SELANJUTNYA

Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV