Selasa, 23 April 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Kamis, 21 Januari 2021 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Pasien sembuh dari virus corona diharapkan sudah memiliki antibodi yang bisa melindungi dirinya dari infeksi ulang. Tapi, para ahli mengatakan hampir setengah jumlah orang yang sembuh dari virus corona Covid-19 masih rentan terinfeksi varian baru virus corona Afrika Selatan.

Kini, para peneliti telah memperingatkan bahwa orang-orang mungkin akan menghadapi masalah baru ketika varian baru virus corona mulai bermunculan. Orang-orang yang telah terinfeksi virus corona dan sembuh mungkin masih rentan atau tidak sama sekali.

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengungkapkan bahwa strain baru virus corona Afrika Selatan yang disebut 501.V2, telah memasuki Inggris pada Desember 2020. Sebelumnya, para ahli telah memeringatkan bahwa varian itu masih bisa dihindari.

Sejauh ini, diperkirakan bahwa 54 orang Inggris telah terinfeksi strain baru virus corona. Tapi, kasus ini diambil dari sampel secara acak. Jadi infeksi varian baru virus corona mungkin jauh lebih tinggi.

Para ahli mengatakan ada mutasi spesifik pada strain baru virus corona yang menyebabkan protein lonjakan. Protein lonjakan adalah kunci dalam hal vaksin dan perubahan dramatis yang berarti beberapa suntikan vaksin mungkin tidak seefisien sebelumnya.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Studi menemukan bahwa 48 persen sampel darah dari orang-orang yang telah terinfeksi virus corona tidak menunjukkan adanya respons kekebalan terhadap varian baru virus corona di Afrika Selatan.

Profesor Penny Moore, dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Afrika Selatan menemukan bahwa dalam penelitian terhadap 44 orang, 44 persen dari mereka tidak memiliki respons kekebalan sama sekali.

Dalam studi terpisah oleh para peneliti di Washington, para ahli melihat antibodi varian virus corona terdahulu dan reaksinya terhadap varian baru virus corona dari sampel darah para peserta.

Berdasarkan 11 sampel darah, sembilan sampel menunjukkan berkurangnya ikatan dari antibodi setelah terpapar varian baru virus corona.

Saat ini belum jelas strain baru virus corona di Afrika Selatan kebal terhadap vaksin yang diluncurkan di Inggris atau tidak.

Tapi, jutaan orang Inggris telah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dari Pfizer / BioNTech dan vaksin Oxford / AstraZeneca.

"Beberapa vaksin memperoleh tingkat antibodi yang sangat tinggi dan lainnya tidak, jadi kita perlu memahami apakah ada pengenalan antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin," jelas para ahli dikutip dari The Sun.

BACA SELANJUTNYA

Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!