Senin, 29 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Selasa, 19 Januari 2021 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Kanker mulut, yang juga bisa terjadi di tenggorokan (faring), dapat terjadi ketika ada perubahan atau mutasi genetik pada sel jaringan. Namun, apa yang membuat genetik berubah belum diketahui secara pasti.

Selain penyebab ini, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan perkembangan kanker mulut dan tenggorokan, salah satunya berasal dari infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan ada dua faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker mulut terkait IMS tersebut, yaitu seks oral dan banyaknya pasangan seksual yang dimiliki seseorang.

Penelitian yang terbit pada Selasa (12/1/2021), dalam jurnal Cancer, mengamati 163 penderita kanker mulut dan tenggorokan serta 345 bukan penderita tetapi memiliki demografi yang sama.

Ilustrasi seks oral [Shutterstock]

Melansir Insider, lebih dari setengah penelitian adalah pria berusia 50 hingga 69 tahun, heteroseksual, dan sudah menikah.

Peneliti menemukan orang yang melakukan seks oral pertama kali di usia sangat muda dan memiliki banyak pasangan seks selama hidupnya lebih mungkin menderita kanker mulut atau tenggorokan dibanding mereka yang melakukannya di usia lebih tua dan hanya memiliki sedikit pasangan seks.

Mereka juga menemukan orang yang lebih banyak melakukan seks vaginal (licking) atau French Kiss kemungkinan lebih sering mengembangkan kanker mulut dan tenggorokan.

Tidak hanya mulut, orang yang terinfeksi HPV juga meningkatkan risiko kanker anus.

Ahli menyarankan untuk tetap bersikap terbuka tentang kesehatan seksual terhadap pasangan guna menghindari penyakit yang tidak diinginkan.

BACA SELANJUTNYA

Berfasilitas Lengkap, Klinik Mydervia Jogja Tawarkan Perawatan Kulit Estetik dan Kelamin