Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Inggris menjadi salah satu tempat uji coba pengobatan baru Covid-19. Uji coba berskala besar ini sudah dimulai sejak awal pekan ini di Hull Royal Infirmary,
Pengobatan terbaru ini melibatkan langkah mengirup protein disebut interferon beta yang diproduksi tubuh saat terinfeksi virus.
Harapannya, protein ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat melawan virus.
Penemuan awal dari uji coba pengobatan ini dapat mengurangi kemungkinan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami penyakit parah sebanyak 80%.
Baca Juga
Berdasarkan BBC, pengobatan ini dikembangkan di Rumah Sakit Universitas Southampton dan diproduksi oleh perusahaan bioteknologi Synairgen.
Perawatan dengan obat ini menghabiskan biaya sekitar Rp38,5 juta yang dinilai tidak terlalu mahal untuk pengobatan di rumah sakit.
Bagaimana cara kerja pengobatan ini?
Interferon beta merupakan bagian dari pertahanan pertama tubuh dalam melawan virus. Saat virus corona masuk ke tubuh, patogen ini menekan protein tersebut agar dapat menghindari sistem kekebalan.
Pengobatan baru ini memungkinkan pasien mendapat interferon beta yang dialirkan langsung ke saluran udara melalui nebulizer, mengubah protein menjadi aerosol.
Idenya, protein yang langsung dikirimkan ke paru-paru akan memicu respons anti-virus yang lebih kuat, bahkan pada pasien dengan sistem kekebalan lemah.
Uji klinis sebelumnya yang dilakukan oleh Synairgen menunjukkan protein dapat merangsang respons kekebalan.
Pasien dengan asma dan kondisi paru-paru kronis lainnya pun dapat dengan nyaman mentolerir pengobatan.
Sekarang adalah uji coba 'fase tiga' dan melibatkan pasien yang jauh lebih besar. Rencananya akan mancakup lebih dari 600 pasien di 20 negara.
Seperti percobaan sebelumnya, separuh peserta akan diberi obat dan separuh lainnya mendapatkan plasebo.
Jika hasilnya mendekati hasil yang baik seperti percobaan sebelumnya, produsen akan meminta izin penggunaan darurat pada pasien di Inggris dan negara lainnya menyusul.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Biar Tubuh Tidak Lesu dan Mudah Capek, Konsumsi 5 Makanan Ini
-
Ketua IDAI Sarankan Ibu Menyusui Banyak Konsumsi Makanan Tinggi Protein
-
Ingin Menambah BB? Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini Secara Rutin!
-
Whey Protein Dapat Mengontrol Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Tipe 2
-
Jangan Makan Telur Setiap Hari, Ini Lho 5 Efeknya Pada Tubuh!
-
Makanan Sumber Protein Selain Telur yang Bisa Jadi Alternatif, Tak Cuma Daging
-
WHO Rekomendasikan Pil Antivirus Pfizer untuk Pasien Covid-19, Ini Kelebihannya!
-
Terlalu Banyak Asupan Protein Bisa Memengaruhi Kesuburan Pria, Kok Bisa?
-
Waduh! Omicron Bisa Hindari Sistem Kekebalan, Peneliti Ungkap Alasannya
-
Quinoa vs Nasi Putih, Mana yang Lebih Sehat?