Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Awalnya, masa lockdown (penguncian) atau isolasi mandiri selama pandemi virus corona Covid-19 menimbulkan kekhawatiran mengenai kesejahteraan dan kesehatan seseorang.
Tapi sekarang, kelelahan akibat masa penguncian dan tingkat penderitaan yang semakin tinggi sejak pertama pandemi memberi dampak yang lebih luas.
Banyak orang mulai lalai melakukan tindakan perlindungan diri dan pencegahan penularan virus corona Covid-19. Mereka juga mungkin telah menganggap ringan pandemi virus corona Covid-19.
Hal itulah yang membuat banyak orang mengabaikan tindakan jarak sosial dan sanitasi. Sehingga mereka lebih rentan terinfeksi virus corona.
Baca Juga
Berikut ini dilansir dari Times of India, beberapa faktor yang menyebabkan kelelahan masa penguncian menyebabkan peningkatan kasus virus corona Covid-19.
1. Kurangnya pengetahuan tentang risiko infeksi ulang
Banyak orang yang tertular virus corona Covid-19 justru bebas beraktivitas tanpa berpikir virus masih bisa menginfeksi mereka. Banyak yang menganggap ringan kondisi ini dan yakin dirinya tidak akan terinfeksi lagi.
Padahal perasaan ini bisa menempatkan mereka dalam bahaya. Seharusnya mereka tetap menghindari kerumunan, menjaga jarak sosial dan tetap memakai masker.
2. Terlalu berharap pada vaksin
Meskipun vaksin bisa memberikan perlindungan dan menghentikan penyebaran virus sampai batas waktu tertentu. Tapi, vaksin bukanlah bentuk pertahanan terbaik.
Apalagi tidak semua lapisan masyarakat akan mendapatkan vaksin dengan cepat dalam satu waktu. Bahkan vaksin mungkin tidak bekerja bagi beberapa orang.
3. Pola perilaku yang cuek
Banyak orang bersikap tidak takut akan virus corona, bertindak ceroboh dan mengabaikan infeksi yang berkontribusi pada peningkatan kasus virus corona.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang mengabaikan protokol kesehatan, tidak memakai masker dan antisosial justru meningkatkan risiko infeksi virus corona Covid-19.
Meskipun penguncian atau isolasi mandiri bukan solusi permanen, semua orang harus tetap mengingat bahwa pandemi virus corona belum berakhir.
Semua orang tetap harus menjalani protokol kesehatan dengan memakai masker, menghindari perjalanan yang tidak penting, sering desinfeksi dan menjaga jarak sosial sebagai langkah perlindungan diri, baik sebelum atau setelah tersedia vaksin.
Terkini
- Kontroversi Tes Swab Anal untuk Covid-19, Banyak Ahli Protes
- Redakan Efek Samping Vaksin Covid-19, Cobalah Makan Sup Ayam!
- Cobalah Minum Teh Kulit Jeruk Setiap Pagi, Rasakan Efeknya pada Tubuh!
- Terbiasa Minum Air di Sela Waktu Makan? Ini Pilihan yang Terbaik!
- Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Perubahan Kulit, Ini 4 Jenisnya!
- Pasien Rheumatoid Harus Suntik Vaksin Covid-19 Lebih Awal, Ini Kata Ahli!
- Studi: Kematian Covid-19 Mayoritas dari Negara dengan Angka Obesitas Tinggi
- Studi: Konsumsi Makanan Tinggi Lemak Bisa Memicu Masalah Kesehatan Jantung
- Menenangkan dan Menghidrasi, Konsumsi Minuman Ini Usai Vaksinasi
- Sering Dikonsumsi Tapi Tak Disadari, 5 Makanan Ini Picu Kerusakan di Tubuh
Berita Terkait
-
Redakan Efek Samping Vaksin Covid-19, Cobalah Makan Sup Ayam!
-
Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Perubahan Kulit, Ini 4 Jenisnya!
-
Pasien Rheumatoid Harus Suntik Vaksin Covid-19 Lebih Awal, Ini Kata Ahli!
-
Studi JAMA Temukan Gejala Virus Corona Covid-19 Ini Tak akan Hilang
-
Muncul Varian Baru Virus Corona, Masih Perlukah Disinfeksi Permukaan?
-
Temuan Baru, Vaksin Covid-19 juga Bisa Lawan Kanker dan Alzheimer
-
Efektivitas Vaksin Pfizer Menurun pada Orang Gemuk, Ini Penyebabnya!
-
Dialami Rina Gunawan, Pelajari Panduan Cegah Covid-19 pada Pasien Asma!
-
Bisa Berkembang Lebih Parah, Waspadai 3 Efek Samping Vaksin Covid-19 Ini!
-
Orang Tertentu Berisiko Alami Efek Samping Vaksin Covid-19 Parah, Kok Bisa?