Kamis, 25 April 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Rabu, 11 November 2020 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Efek virus corona Covid-19 pada tubuh termasuk batuk persisten, demam tinggi, dan hilangnya indra penciuman serta perasa. Tapi, penelitian baru menemukan ada pula hubungan kuat antara virus corona dengan masalah kejiwaan.

Studi yang diterbitkan dalam The Lancet Psychiatry menemukan bahwa 20 persen pasien virus corona Covid-19 menerima diagnosis masalah kejiwaan dalam waktu 90 hari.

Selain meningkatkan risiko gejala kejiwaan, memiliki gangguan kejiwaan meningkatkan kemungkinan tertular virus corona Covid-19.

Studi oleh para peneliti di Universitas Oxford, Departemen Psikiatri dan Pusat Penelitian Biomedis Kesehatan Oxford NIHR, merupakan bukti skala besar pertama bahwa penyintas virus corona Covid-19 memiliki peningkatkan risiko gangguan kejiwaan.

Dalam 3 bulan setelah dites positif virus corona Covid-19, satu dari lima orang yang selamat justru mendapat diagnosis kecemasan, depresi atau insomnia untuk pertama kalinya.

Diagnosis masalah kejiwaan itu lebih mungkin dibandingkan kelompok pasien lain pada periode sama. Bahkan masalah demensia juga lebih mungkin terjadi pada pasien virus corona.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Virus corona Covid-19 juga dikaitkan dengan diagnosis psikiatri pada orang yang sudah memiliki riwayat masalah kejiwaan sebelumnya.

Secara keseluruhan, hampir 20 persen orang menerima diagnosis kejiwaan dalam waktu 90 hari setelah terinfeksi virus corona Covid-19.

"Orang-orang khawatir bahwa para penyintas Covid-19 akan berisiko lebih besar mengalami masalah kesehatan mental dan temuan kami dalam studi besar juga telah membuktikan bahwa hal ini mungkin terjadi," kata Paul Harrison, Profesor Psikiatri Universitas Oxford dikutip dari Express.

Paul Harrison mengatakan layanan masalah kejiwaan ini harus siap untuk memberikan perawatan pada pasien Covid-19. Tapi, Paul mengaku butuh penelitian untuk menyelidiki penyebab dan mengidentifikasi pengobatan baru untuk pasien Covid-19.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang yang sudah memiliki masalah kejiwaan, sebanyak 65 persen lebih mungkin terinfeksi virus corona Covid-19 daripada mereka yang tidak memiliki masalah kejiwaan.

"Temuan ini tidak terduga dan perlu diselidiki. Sementara itu, masalah kejiwaan juga harus dimasukkan ke daftar faktor risiko Covid-19," kara Dr Max Taquet, NIHR Academic Clinical Fellow.

Menurut NHS, gejala utama virus corona meliputi demam tinggi, batuk kering persisten serta perubahan indra penciuman atau perasa. Orang yang terinfeksi virus corona memiliki setidaknya satu gejala tersebut.

Jika Anda memiliki gejala utama virus corona, Anda harus segera melakukan tes medis. Anda juga harus mengisolasi diri di ruangan khusus untuk menghentikan penularannya ke orang lain atau anggota keluarga lainnya.

 

BACA SELANJUTNYA

Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!