Selasa, 30 April 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Sabtu, 31 Oktober 2020 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Pandemi virus corona Covid-19 masih berlangsung di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan situasi pandemi ini semakin memburuk secara global. WHO pun telah mencatat pernambahan kasus baru virus corona Covid-19 di Amerika.

WHO menyarankan bahwa protes massa sedang berlangsung di Amerika Serikat. Badan kesehatan PBB juga telah mendesak semua orang untuk berdemonstrasi atau melakukan aksi protes dengan aman.

Mereka meminta semua orang untuk tetap memprioritaskan keselamatan dan keamanan dirinya sendiri dari penyebaran virus corona Covid-19 selama demonstrasi.

Saat ini virus corona Covid-19 telah menewaskan lebih dari 229 ribu orang Amerika dari setidaknya 9 juta otang terinfeksi sejak wabah terjadi di China, pada Desember 2019 silam.

Pasca wabah Asia Timur, Eropa telah menjadi episentrum penyakit, lalu diambil alih oleh Amerika Serikat. Tapi, WHO menyatakan situasi pandemi virus corona di Eropa yang membaik, dan tidak berdampak baik secara global.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

"Meskipun situasi si Eropa membaik, tapi situasi pandemi virus corona ini justru memburuk secara global," kata ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari India Times.

Tedros Adhanom juga menyebutkan bahwa 75 persen kasus virus corona Covid-19 yang dilaporkan pada minggu lalu paling banyak berasal dari Amerika dan Asia Selatan.

Ketua WHO itu pun kembali mengingatkan, bahwa negara yang kondisinya sudah membaik dan mampu mengendalikan kasus virus corona bukan berarti bebas dari ancaman lanjutan.

Negara-negara tersebut justru menghadapi ancaman baru, yakni rasa puas diri. Padahal kebanyakan orang secara global masih rentan terhadap infeksi virus corona, baik yang belum pernah terinfeksi atau sudah berhasil sembuh.

"Pandemi virus corona telah terjadi selama lebih dari 6 bulan. Pada situasi ini, bukan waktunya negara mana pun yang kondisi membaik untuk berpuas diri dan meyakini virus benar-benar hilang," jelasnya.

Terkait dengan kasus George Floyd pada 25 Mei 2020, Tedros mengatakan bahwa WHO mendukung penuh kesetaraan dan gerakan global melawan rasisme.

"Kami menolak segala jenis diskriminasi. Kami mendorong semua orang yang protes atau demo mengenai hal ini di seluruh dunia untuk melakukannya dengan aman," jelas Tedros.

Tedros meminta semua orang yang protes untuk tetap menjaga jarak setidaknya satu meter dengan orang lain, selalu mencuci tangan dan tetap memakai masker.

"Tetap tinggal di rumah jika merasakan sakit atau tidak enak badan, lalu segera hubungan petugas medis," tambahnya.

BACA SELANJUTNYA

Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!