Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa masalah kesehatan gusi dan mulut bisa meningkatkan risiko peradangan di tubuh. Hal ini disebabkan karena penyakit gusi atau periodontitis menyebabkan bakteri dalam plak gigi memicu serangan sistem kekebalan.
Kondisi tersebut pada akhirnya akan memicu peradangan yang seiring waktu mengikis jaringan lunak dan tulang penyangga gigi.
Melansir dari Medical News Today, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa hampir setengah dari orang dewasa di atas 30 tahun di Amerika Serikat menderita penyakit periodontal.
Penelitian menunjukkan bahwa periodontal berkontribusi pada berbagai kondisi kesehatan lain yang dipicu oleh peradangan kronis. Beberapa penyakit yang bisa disebabkan oleh peradangan kronis adalah radang sendi, penyakit jantung, diabetes, kanker, penyakit pernapasan, dan demensia.
Baca Juga
-
Studi Denmark: Golongan Darah O Tak Mudah Tertular Virus Corona
-
Bisa Deteksi Virus Corona dalam 15 Menit, Inggris Buat Alat Tes Air Liur!
-
Tak Cuma Melancarkan Pencernaan, Ketahui Manfaat Kesehatan Zucchini
-
Awas, Wanita Berusia 50-an Berisiko Tinggi Mengalami Long Covid-19
-
CDC AS: Covid-19 Lima Kali Lebih Berbahaya dari Influenza
-
Hati-Hati, 6 Permukaan Benda Ini Paling Berisiko Sebarkan Virus Corona!
Studi dari para peneliti di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Toronto, Kanada ini telah mengungkapkan bahwa penyakit gusi memicu sel darah yang disebut neutrofil. Hal ini yang kemudian bereaksi berlebihan terhadap infeksi pada tempat lain di tubuh.
Neutrofil yang merupakan bagian dari pertahanan kekebalan bawaan tubuh melepaskan molekul pemberi sinyal yang disebut sitokin, di mana bisa memperburuk peradangan.
"Kondisi ini membuat seolah-olah sel darah putih berada di gigi kedua padahal seharusnya berada di urutan pertama," kata penulis senior studi tersebut, Prof. Michael Glogauer.
"Neutrofil jauh lebih mungkin untuk melepaskan sitokin jauh lebih cepat, yang mengarah ke dampak yang negatif," imbuhnya.
Sementara itu, hasil dari penelitian ini telah diterbitkan pada Journal of Dental Research.
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
Cara Mencegah Radang Gusi, Awas Bisa Picu Kerusakan Gigi dan Tulang Rahang
-
Hepatitis Akut Misterius Sudah Menyebar ke 35 Negara!
-
Peneliti Temukan Inovasi Baru untuk Pengobatan Jangka Panjang Asma
-
Infeksi Omicron BA.2 Bisa Memengaruhi Kesehatan Mulut dan Gigi, Kenali Tanda-tandanya!
-
Soroti Kesehatan Mulut sebagai Kunci Kesehatan Menyeluruh, Philips Rilis Inovasi Sikat Gigi Elektrik Terbaru
-
Walau Enak, Makanan Manis Dapat Menyebabkan Peradangan Kronis
-
Memberi Dukungan Kepada Orang Lain Juga Meningkatkan Kesehatan, lho!
-
Peneliti: Masalah Kesehatan Mulut dan Gigi Bisa Pengaruhi Kesuburan Wanita
-
Penyakit Gusi Terkait dengan Serangan Jantung, Ini Kata Studi
-
Termasuk Hilangnya Rasa, Berikut Deretan Efek Covid-19 pada Kesehatan Mulut