Jum'at, 26 April 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Senin, 02 Februari 1970 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Orang golongan darah O tak hanya berisiko kecil mengalami gejala parah, tetapi juga kecil kemungkinannya tertular virus corona Covid-19.

Para ilmuwan juga mengatakan mereka juga kecil kemungkinannya mengalami komplikasi parah seperti kegagalan organ hingga kematian.

Tapi, orang dengan golongan darah A dan AB adalah kelompok yang paling rentan terhadap virus corona Covid-19.

Penemuan dari dua penelitian independen telah menjelaskan, penyebab virus corona Covid-19 cukup mematikan bagi sebagian orang. Sementara yang lain hanya mengalami gejala ringan atau tidak memilikinya sama sekali.

Satu tim membandingkan data registri kesehatan Denmark dengan lebih dari 473 ribu orang yang diuji untuk virus corona Covid-19. Mereka membaginya dengan kelompok kontrol lebih dari 2,2 juta populasi umum.

Ilustrasi golongan darah. [National Cancer Institute/Unsplash]

Temuannya, hanya ada sedikit hasil positif virus corona di antara mereka yang bergolongan darah O. Lalu, mereka yang bergolongan darah A, B dan AB paling banyak menunjukkan hasil positif virus corona Covid-19.

Peneliti juga memperhitungkan etnis yang mungkin memengaruhi golongan darah setiap orang. Menurut Dr Torben Barington, dari Rumah Sakit Universitas Odense, langkah ini sangat penting karena prevalensi golongan darah bisa bervariasi di berbagai kelompok etnis dan negara.

"Kami memiliki keuntungan dari kelompok kontrol yang kuat. Denmark adalah negara kecil yang secara etnis homogen dengan sistem kesehatan publik dan pusat pencatatan untuk data laboratorium. Jadi, kendali kami berbasis populasi dan memberikan dasar yang kuat atas temuan ini," jelas Dr Torben dikutip dari Mirror UK.

Studi kedua teradap 95 pasien virus corona yang sakit kritis di rumah sakit di Vancouver menemukan bahwa golongan darah A dan AB berisiko lebih tinggi mengalami gejala parah, dibadingkan mereka yang golongan darah O dan B.

Golongan darah A dan AB cenderung membutuhkan ventilasi mekanis. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki tingkat risiko kerusakan paru-paru akibat virus dan dialisis gagal ginjal yang lebih tinggi.

Selain itu, temuan ini juga menunjukkan A dan AB memiliki risiko tinggi mengalami disfungsi atau kegagalan organ akibat virus corona.

Terlebih lagi, orang dengan golongan darah A dan AB yang terinfeksi virus corona Covid-19 lebih mungkin menjalani perawatan intensif (ICU) lebih lama.

Hal itulah yang menandakan bahwa tingkat keparahan infeksi virus corona Covid-19 pada orang golongan darah A dan AB sangat besar.

"Bagian unik dari penelitian kami adalah fokus kami pada efek golongan darah pada tingkat keparahan virus corona Covid-19," jelas Dr Mypinder Sekhon, dari University of British Columbia.

Tim peneliti Dr Mypinder mengamati kerusakan paru-paru dan ginjal. Karena, mereka ingin mengetahui efek golongan darah dan Covid-19 pada organ vital lainnya.

Awal tahun ini, sebuah penelitian terhadap lebih dari 2.000 pasien virus corona di China, menemukan 206 meninggal yang mana 85 orang bergolongan darah A. Artinya, sebanyak 41 persen kematian pasien virus corona memiliki golongan darah A.

Temuan ini menunjukkan bahwa mereka lebih rentan terhadap infeksi dan cenderung mengembangkan gejala lebih parah. Sedangkan, mereka yang bergolongan darah O memiliki risiko jauh lebih rendah untuk tertular penyakit ini.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?