Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Batuk yang menyebabkan lendir kronis, mengi, dada sesak dan sesak napas adalah gejala penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Tapi, apakah orang yang mengalami gejala tersebut berisiko menderita kanker paru-paru?
Menurut MedicAlert, PPOK termasuk bronkitis kronis (radang saluran udara jangka panjang) dan emfisema (kerusakan kantung udara).
Untuk bronkitis kronis sendiri adalah peradangan dan iritasi pada tabung bronkial. Tabung bronkial adalah saluran udara yang membawa udara ke dan dari kantung udara di paru-paru Anda.
Iritasi pada tabung bisa menyebabkan lendir menumpuk, membuat paru-paru lebih sulit memindahkan oksigen dan karbondioksida keluar dari tubuh.
Baca Juga
Sedangkan untuk emfisema, terjadi ketika kantung udara rusak, di mana dinding bagian dalam melemah dan pecah. Kondisi ini mengurangi luas permukaan paru-paru yang menurunkan jumlah oksigen dalam aliran darah.
Selama bernapas, udara akan terperangkap lama dan tidak menyisakan ruang untuk masuknya udara segar yang kaya oksigen.
Perlu diketahui, merokok memang penyebab umum berkembangnya PPOK. Karena itu, seseorang disarankan menghentikan kebiasaan buruk merokok untuk menghindari risiko tersebut.
Apalagi masalah kesehatan ini akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Artinya, kemampuan seseorang dalam menjalankan tugas fisik akan semakin berat.
Tanda-tanda PPOK lainnya termasuk kelelahan, penurunan berat badan dan pergelangan kaki bengkak.
Selain itu, kerusakan permanen pada paru-paru menjadi kondisi yang berkaitan dengan kanker paru-paru.
Sebuah penelitian dalam jurnal European Respiratory mencatat bahwa deteksi dini PPOK penting untuk mengawasi perkembangan kanker paru-paru.
Menurut penelitian, PPOK adalah faktor risiko yang signifikan terkait kanker paru-paru dan memperburuk kondisi tersebut.
Mereka telah menemukan bahwa 92 persen orang yang menderita kanker paru-paru stadium 1 bertahan hingga 5 tahun sejak didiagnosis.
Tapi, peluang bertahan hidup ini menurun drastis bagi penderita ppok. Hanya 77 persen orang dengan kanker paru-paru stadium 1 bertahan hingga 5 tahun sejak didiagnosis menderita PPOK.
Guna memperlambat perkembangan PPOK itulah seseorang harus berhenti merokok. Karena, batuk perokok bisa menjadi tanda PPOK yang mestinya jangan diabaikan.
Adapun tanda-tanda lain kanker paru-paru adalah batuk berdarah dan sesak napas terus-menerus. Gejala penyakit lainnya termasuk sakit atau nyeri saat bernapas atau batuk.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh, Ternyata Wanita Ini Idap Kanker Stadium Akhir
-
Tak Pernah Merokok, Pasangan Suami Istri Ini Idap Kanker Paru-paru Stadium 4!
-
Kiki Fatmala Idap Kanker Paru-pari Stadium 4, Waspadai Tanda-tandanya!
-
Gejala Kanker Paru-paru, Perhatikan Perubahan Tak Biasa Ini Pada Jari Tangan!
-
Tak Hanya Virus Corona Covid-19, Batuk Persisten Bisa Jadi Tanda Penyakit Menular Ini!
-
Tak Hanya Tingkatkan Risiko Kanker, Merokok Bisa Picu Kerusakan Mata!
-
Es Krim Bisa Bikin Gejala Batuk Tambah Parah? Ini Kata Penelitian
-
Benarkah Berhenti Merokok Picu Kenaikan Berat Badan? Ini Kata Ahli!
-
Beda dari Varian Lainnya, Batuk Kering Bisa Jadi Gejala Varian Omicron!
-
Merokok Setelah Makan Meningkatkan Risiko Kanker Usus Dua Kali Lipat