Senin, 29 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Rabu, 29 Juli 2020 | 10:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

3. Moderna/National Institute of Allergy and Infectious Diseases US

Kandidat vaksin ini (mRNA-1273), dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi AS Moderna dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), adalah yang pertama kali diuji pada manusia di AS.

Vaksin Moderna bergantung pada teknologi yang belum digunakan dalam vaksin yang disetujui sampai saat ini, yaitu menggunakan sepotong materi genetik yang disebut messenger RNA (mRNA).

Vaksin mRNA, terdiri dari bahan genetik yang mengajarkan sel untuk membangun protein virus sendiri (dalam hal ini, protein lonjakan virus corona).

Baik vaksin tradisional maupun mRNA memicu respons imun dalam tubuh sehingga jika seseorang secara alami terpapar virus, tubuh dapat dengan cepat mengenali dan melawannya.

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pixabay/Pete Linforth]

4. CanSino Biologics/Institut Bioteknologi Beijing

CanSino Biologics, bekerja sama dengan Institut Bioteknologi Beijing, mengembangkan kandidat vaksin menggunakan adenovirus yang dilemahkan. Berbeda dengan vaksin Oxford, CanSino Biologics menggunakan adenovirus yang menginfeksi manusia.

Bersama dengan Moderna, kelompok ini juga menerbitkan hasil dari uji coba fase 2 mereka pada 20 Juli di jurnal The Lancet.

Studi ini tidak menemukan efek samping yang serius, meski beberapa melaporkan reaksi ringan atau sedang termasuk demam, kelelahan dan nyeri di tempat suntikan. Sekitar 90% dari peserta mengembangkan respon sel-T dan sekitar 85% mengembangkan antibodi penawar.

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)

 

5. Sinopharm

Grup Farmasi Nasional China (Sinopharm) milik negara memiliki dua vaksin dalam pembuatannya, keduanya dalam bentuk SARS-CoV-2 yang tidak aktif. Vaksin-vaksin ini dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Beijing dan Institut Produk Biologi Wuhan.

Menurut media pemerintah China, vaksin dapat digunakan publik pada akhir 2020.

6. Pfizer/BioNTech/Fosun Pharmaceutical

Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, mengembangkan vaksin yang menggunakan messenger RNA untuk mendorong sistem kekebalan untuk mengenali virus corona.

Pfizer mengumumkan hasil baru (dalam siaran pers, sehingga temuan tersebut tidak ditinjau oleh rekan sejawat atau peer-review) bahwa vaksin juga mendorong produksi sel-T khusus untuk virus corona.

BACA SELANJUTNYA

Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!