Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Dari unggahannya di Instagram pada Senin (20/7/2020), Feby Febiola memperlihatkan penampilan terbarunya. Ia memangkas habis rambutnya karena mengalami kerontokan akibat efek samping kemoterapi.
"Jadi ceritanya aku harus melewati enam kali session chemotherapy, udah mulai rontok-rontok, sekalian aja dibondol. Nanti aku ceritain semuanya deh, aku janji," tulis Feby.
Kerontokan rambut merupakan salah satu dari sekian banyak efek samping kemoterapi, sebab prosedur ini memengaruhi sel-sel sehat dan tidak sehat, termasuk sel-sel di folikel rambut yang mendukung pertumbuhan rambut.
Inilah sebabnya mengapa rambut di kepala, bulu mata, alis, dan bagian tubuh lainnya sering rontok selama perawatan.
Baca Juga
Dilansir Medical News Today, rambut rontok mulai terjadi dalam dua minggu perawatan dan menjadi lebih parah selama satu hingga dua bulan.
Rambut tidak mulai tumbuh kembali segera setelah perawatan kemoterapi terakhir karena obatnya perlu waktu untuk benar-benar meninggalkan tubuh dan berhenti menyerang sel yang sehat.
Timeline pertumbuhan rambut setelah kemoterapi
Garis waktu berikut menunjukkan apa yang kebanyakan orang alami setelah kemoterapi:
- Pada 2 hingga 3 minggu bentuk rambut ringan dan tidak jelas.
- Kemudian 1 hingga 2 bulan rambut tebal mulai tumbuh.
- Setelahnya, pada 2 hingga 3 bulan satu inci rambut mungkin tumbuh.
- Lalu, pada bulan keenam beberapa 2 sampai 3 inci rambut mungkin telah tumbuh.
- Pada bulan ke-12 Rambut mungkin tumbuh 4 sampai 6 inci dan cukup panjang untuk disisir atau dirapikan.
Beberapa folikel rambut dapat memasuki masa pertumbuhan yang lebih aktif daripada yang lainnya. Akibatnya, panjang setiap helai rambut dapat bervariasi, yang membuatnya sulit dirapikan.
Tapi seiring waktu, rambut akan tumbuh dengan pola yang lebih teratur. Namun, tekstur rambut mungkin berbeda dengan sebelumnya.
Beberapa orang ada yang mengalami 'ikal kemo', yang terjadi ketika rambut yang tumbuh kembali lebih keriting, lebih rapuh, atau lebih sulit diatur dari sebelumnya.
Terkadang, perubahan ini hanya berlangsung sementara. Dalam kasus lain kemungkinan menjadi permanen.
Tidak ada cara untuk memprediksi siapa yang akan mengalami perubahan tekstur setelah kemoterapi, atau perubahannya akan permanen atau tidak.
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok Termasuk
-
8 Efek Samping Kemoterapi yang Bisa Muncul, Pengobatan yang Dijalani Vidi Aldiano
-
Rambut Rontok setelah Melahirkan? Normal Kok!
-
Ternyata Ini Alasan Tumor Otak Glioblastoma Mematikan dan Sulit Diobati
-
Waspada, Long Covid-19 Terlalu Lama Bisa Picu Kerontokan Rambut
-
Peneliti Jelaskan Kenapa Rambut Rontok Jadi Salah Satu Gejala Sisa Covid-19
-
Rambut Rontok Setelah Sembuh dari Covid-19, Simak Saran Ahli Berikut
-
Setelah 6 Bulan Terinfeksi, Pasien Covid-19 Alami Kerontokan Rambut!
-
Studi: Mungkin Kemoterapi Tidak Dibutuhkan Pasien Kanker Payudara Tertentu
-
Ilmuwan Kembangkan Kemoterapi yang Bisa Mematikan Sel Kanker