Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Ilmuwan kembali menemukan terapi baru untuk mempercepat pemulihan pasien Covid-19 dengan pneumonia, yaitu dengan terapi radiasi dosis rendah ke paru-paru.
Dilansir dari Fox News, hal ini diketahui berdasarkan analisis tim peneliti dari Winory Cancer Institute Emory University di Georgia yang merawat 10 pasien dengan terapi radiasi dan membandingkan hasil klinis dengan 10 pasien dalam kelompok kontrol.
Peneliti melihat terapi radiasi dapat mengurangi peradangan parah yang terkait dengan virus corona dan meningkatkan hasil kesembuhan pasien.
Terapi radiasi memungkinkan kesembuhan klinis yang lebih cepat secara signifikan. Mereka yang diobati dengan radiasi pulih dalam tiga hari, berbeda dengan 12 hari pada kelompok kontrol.
Baca Juga
Waktu untuk keluar rumah sakit pun berkurang delapan hari, keluar setelah 12 hari daripada 20 hari pada kelompok kontrol, dan masa intubasi berkurang menjadi 10 persen dibandingkan dengan 40 persen untuk kelompok kontrol.
"Laporan ini menunjukkan kemampuan potensial untuk memperbaiki hasil uji coba acak baru-baru ini dengan pengobatan 10 menit yang menyebakan efek kecil dan dapat ditoleransi dengan baik bahkan pada pasien lanjut usia dan pasien yang lemah," tulis penulis penelitian.
Namun, dokter perawatan kritis lainnya kurang yakin. Dokter (yang tidak terlibat dalam penelitian ini) dari Johns Hopkins Medicine dan Cleveland Clinic menafsirkan ini secara hati-hati karena ukuran sampel penelitian yang kecil.
"Kami harus mengevaluasi penelitian semacam ini dengan sangat hati-hati. Tidak jarang bagi kita untuk menemukan hasil positif dalam studi kecil seperti ini, dan kemudian, dalam uji coba terkontrol acak yang lebih besar, menemukan manfaat positif tidak terbukti," kata Dr. Humberto Choi, ahli paru dan ahli perawatan kritis di Cleveland Clinic, Ohio.
Choi juga mencatat radiasi dapat mengakibatkan efek samping seperti radang paru-paru, jaringan parut dan ada juga risiko kanker. Dia mengatakan kadang-kadang butuh berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk melihat efek sampingnya.
"Saya tidak tahu apakah uji coba ini meyakinkan siapa saja untuk mencobanya sedangkan ada steroid (deksametason) murah dan dapat diberikan pada pasien Covid-19 parah dan menunjukkan hasil yang jauh lebih baik daripada uji coba radiasi," ujar Dr. Panagis Galiatsatos, dokter pengobatan paru dan kritis di Johns Hopkins Medicine, Maryland.
Galiatsatos juga mengatakan studi ini membutuhkan kelompok lebih besar untuk melihat perubahan dalam manajemen medis dan untuk melihat apakah radiasi efektif secara keseluruhan.
Di sisi lain, penulis studi dari Emory mengatakan peran optimal dari LD-RT (terapi radiasi dosis rendah) terhadap pneumonia terkait Covid-19 dibenarkan.
Perobaan fase tiga akan membandingkan terapi LD-RT dengan pilihan terapi yang harus diambil oleh pasien Covid-19 lainnya.
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!