Sabtu, 27 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Minggu, 19 Juli 2020 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Ilmuwan menemukan enam jenis virus corona baru yang masing-masing memiliki gejala yang berbeda. Data ini berdasarkan hasil yang dikumpulkan dari aplikasi Covid-19 Symptom Study King's College London.

Aplikasi itu digunakan untuk memprediksi pasien mana yang akan memerlukan rawat inap berdasarkan gejala awal mereka.

Para ahli mengatakan temuan ini dapat memiliki implikasi penting untuk mengidentifikasi dan mengobati mereka yang lebih rentan serta akan menderita jenis Covid-19 parah sebelum adanya gelombang kedua.

Batuk terus-menerus, demam dan kehilangan bau adalah tiga gejala umum virus, tetapi yang lain termasuk sakit kepala dan diare.

Dilansir The Telegraph, para peneliti mempelajari apakah gejala tertentu cenderung muncul bersama.

Ilustrasi gejala Covid-19 (Shutterstock)

Mereka menggunakan data yang dikumpulkan dari 1.600 pasien Covid-19 di Inggris dan AS antara Maret hingga April.

Penelitian, yang baru peer-review, mengidentifikasi enam kelompok gejala yang mewakili enam jenis Covid-19. Cluster-cluster ini menjadi semakin parah, mulai dari yang memiliki gejala seperti flu tanpa demam hingga demam yang diikuti diare.

Kemudian ada tiga kelompok 'parah'. Kelompok pertama menyebabkan kelelahan, kedua kebingungan dan terakhir menyebabkan masalah perut serta pernapasan.

Mereka kemudian menemukan pasien lebih cenderung memiliki jenis parah ini jika mereka lebih tua, kelebihan berat badan dan menderita penyakit penyerta.

Peneliti membuat model untuk memprediksi kelompok mana pasien rentan dan berisiko dirawat inap berdasarkan usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh dan penyakit penyerta.

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

Prediksi ini dapat memberi peringatan dini tentang siapa yang mungkin membutuhkan perawatan intensif berdasarkan gejala awal.

"Jika Anda dapat memprediksi orang-orang rentan ini lebih awal, Anda punya waktu untuk memberi mereka dukungan dan intervensi awal untuk mengurangi rawat inap," kata penulis studi, Dr Claire Steves, dari King's College London.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?