Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Karbohidrat merupakan nutrisi yang dapat memengaruhi kadar gula darah. Karenanya, penderita diabetes harus hati-hati dalam mengonsumsinya.
Banyak ahli merekomendasikan penderita diabetes untuk membatasi atau bahkan secara drastis mengurangi asupan karbohidrat mereka.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyarankan penderita diabetes mengonsumsi karbohidrat sekitar 45% dari kalori harian mereka. Artinya, untuk asupan 2.000 kalori setara dengan sekitar tiga atau empat porsi karbohidrat.
Jennifer Smith, Direktur di Lifestyle and Nutrition at Integrated Diabetes Services di Madison, Wisconsin, mengatakan bagi penderita diabetes pola makan yang baik bukan hanya soal menghitung gram dan kalori.
Baca Juga
"Memilih makanan bergizi adalah kuncinya," kata Smith, dilansir Insider.
Ada dua jenis karbohidrat, yaitu kompleks dan sederhana.
Karbohidrat kompleks ditemukan dalam makanan seperti kentang, biji-bijian, dan jagung, menyediakan nutrisi dan serat yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Sedangkan karbohidrat sederhana ada di dalam buah dan susu, serta makanan olahan seperti yang ditemukan dalam makanan ringan, permen, soda, dan makanan penutup.
Berbeda dengan karbohidrat kompleks, karbohidrat sederhana mengenai aliran darah secara cepat dan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah lebih tinggi.
Smith menambahkan, nasi putih, roti putih, dan 'Fruit Loops' (sereal) tidak sehat bagi penderita diaebtes.
Diet rendah karbohidrat membantu menstabilkan kadar gula darah
Ada bukti bahwa makan lebih sedikit karbohidrat memiliki hasil yang lebih baik dalaM mengendalikan diabetes, dan semakin sedikit, semakin baik.
Salah satu caranya dengan melakukan diet ketogenik rendah karbohidrat dan tinggi lemak, yang secara umum makan tidak lebih dari 50 gram karbohidrat per hari.
Ketika tubuh kekurangan karbohidrat, kandungan glukosa dalam darah lebih sedikit. Untuk bertahan hidup, tubuh akan memasuki kondisi yang disebut ketosis, di mana tubuh memproduksi keton yang memungkinkannya menggunakan lemak sebagai sumber energi alternatif pengganti glukosa.
Diet ketogenik mengharuskan orang makan daging, kerang, telur, kacang-kacangan, salad, sayuran dan keju. Kuncinya adalah mengonsumsi lebih banyak lemak daripada karbohidrat agar tubuh menggunakan keton sebagai energi, yang tidak meningkatkan kadar glukosa darah.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
-
Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
-
Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
-
Harga Beras sedang Tinggi, Yuk Coba Sorgum sebagai Alternatif Karbohidrat
-
Selain Menambah Energi, Ini Efek Makan Nasi Putih yang Perlu Anda Tahu
-
Selain Menambah Energi, Ini Efek Makan Nasi Putih yang Perlu Anda Tahu
-
Hati-hati, Kaki Kesemutan Pada Penderita Diabetes Bisa Jadi Tanda Kondisi Serius!
-
6 Buah Ini Justru Berbahaya Bagi Penderita Diabetes, Ini Alasannya!
-
Biasakan Jalan Kaki setelah Makan, Bisa Bantu Turunkan Risiko Diabetes
-
Cara Menjaga Berat Badan Setelah Operasi Bariatrik, Pembedahan yang Dijalani Melly Goeslaw