Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Ketika pertama kali diekstrak dari jeruk oleh para ilmuwan pada tahun 1930, flavonoid dianggap sebagai jenis vitamin baru dan dinamai vitamin P. Nama ini sekarang tidak lagi digunakan, karena flavonoid bukan termasuk vitamin.
Dilansir dari Healthline, ada beberapa jenis flavonoid yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, teh, coklat, dan anggur yang dulu disebut sebagai vitamin P. Flavoniod memberi warna pada makanan tertentu, memberi perlindungan tanaman dari sinar ultraviolet (UV), dan infeksi.
Flavonoid juga dikenal sebagai bioflavonoid, keluarga senyawa tanaman polifenol dengan enam subclass. Saat ini ada lebih dari 6.000 flavonoid yang dikenal.
Flavonoid ada pada tanaman untuk membantu mencegah infeksi, melindungi dari sinar matahari dan tekanan lingkungan. Mereka juga bertanggung jawab atas warna dari banyak buah-buahan dan sayuran, seperti buah beri, ceri, dan tomat.
Baca Juga
-
PT Arkadia Digital Media Tbk Terima Kucuran Dana dari MDIF
-
Studi Baru Sebut Makan Buah dan Sayur Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2
-
Waspada, 9 Hal Ini Bukan Tanda Pilek Biasa
-
Diyakini Virus Corona Menyebar di Udara, Ilmuwan Bikin Filter Pembunuh!
-
Dikenal sebagai Makanan Sehat, 6 Kudapan Ini Ternyata "Sampah"
-
Lebih Buruk Virus Corona Covid-19 atau Wabah Pes? Ini Perbandingannya!
Sumber flavonoid yang paling berlimpah dalam makanan, yakni kaempferol, quercetin, myricetin, dan fisetin. Senyawa ini ditemukan dalam minyak zaitun, beri, bawang, kangkung, anggur, tomat, anggur merah, dan teh.
Flavon juga banyak terdapat dalam persediaan makanan. Mereka ada di peterseli, thyme, mint, seledri, dan chamomile. Sementara flavanol dan flavan-3-ons mencakup katekin, seperti epicatechin dan epigallocatechin, yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam teh hitam, hijau, dan oolong.
Flavanol juga ada dalam cokelat, apel, anggur, dan anggur merah. Pada buah jeruk, flavanon bertanggung jawab atas rasa pahit jeruk, lemon, dan kulit jeruk.
Flavonoid dianggap menawarkan berbagai manfaat kesehatan dan membantu mencegah penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lainnya.
Mungkin fungsi flavonoid yang paling banyak dipelajari adalah kemampuannya untuk bertindak sebagai antioksidan. Mereka telah terbukti mengurangi pembentukan molekul reaktif yang disebut radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan penyakit.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
5 Efek Samping Perawatan Suntik Putih, Cita Citata Ngaku Jadi Idap Autoimun
-
Selain Bayam, Ini 6 Makanan yang Mengandung Vitamin K
-
Sangat Umum Terjadi, Kenali Tanda Tubuhmu Kekurangan Vitamin dan Mineral
-
Asupan Vitamin D Berlebihan Bisa Sebabkan Ataksia, Ini Bahayanya!
-
Suplemen Vitamin E dan Selenium Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Prostat, Ini Sebabnya!
-
Bahan-bahan Ini Ampuh Mengatasi Jerawat Menurut Dermatolog
-
Lindungi Diri dari Virus Corona Covid-19, Minumlah Rutin Vitamin D!
-
Penderita Penyakit Ginjal Perlu Menghindari Belimbing, Ketahui Alasannya
-
3 Nutrisi Penting untuk Menjaga Kekebalan Tubuh, Ini Saran Ahli Gizi
-
Benarkah Konsumsi Banyak Vitamin C Sebabkan Menstruasi Lebih Awal?