Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah studi menyebutkan, teh hijau kemungkinan bisa menurunkan risiko kematian akibat serangan jantung dan stroke. Hal itu dinyatakan dalam sebuah studi yang didanai oleh British Heart Foundation dan diterbitkan dalam Journal of Biological Chemistry.
Teh hijau bisa menjadi kunci untuk mencegah kematian akibat serangan jantung dan stroke yang disebabkan oleh aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penumpukan bahan lemak di dalam arteri yang dapat mengurangi aliran darah ke jantung dan otak.
Dilansir dari Science Daily, para ilmuwan dari Lancaster University dan University of Leeds telah menemukan bahwa senyawa yang ditemukan dalam teh hijau dipelajari karena kemampuannya untuk mengurangi plak amiloid di otak pada penyakit Alzheimer dan juga memecah serta melarutkan plak protein berbahaya yang ditemukan di pembuluh darah.
Para peneliti menemukan bahwa epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang paling sering dikaitkan dengan teh hijau berikatan dengan serat amiloid dari apoA-1. Ini mengubah serat menjadi molekul larut yang lebih kecil kemungkinannya merusak pembuluh darah.
Baca Juga
-
WHO Amati Wabah Pes Masih Bisa Terkontrol, Ini Penjelasannya!
-
Temuan Baru, Suhu Rendah Musim Dingin Picu Gelombang Kedua Virus Corona
-
Jangan Abaikan Lesi Mirip Cacar Air, Bisa Jadi Itu Tanda Lain Virus Corona
-
Lebih Buruk Virus Corona Covid-19 atau Wabah Pes? Ini Perbandingannya!
-
Studi: Virus Corona Bisa Bertahan Lama di Kulit Babi
-
Berbagai Kegiatan Manusia Bisa Memicu Pandemi di Masa Depan, Apa Saja?
"Manfaat kesehatan dari teh hijau telah dipromosikan secara luas dan telah diketahui selama beberapa waktu bahwa EGCG dapat mengubah struktur plak amiloid yang terkait dengan penyakit Alzheimer," kata David Middleton, Profesor Kimia di Universitas Lancaster.
"Hasil kami menunjukkan bahwa senyawa yang menarik ini mungkin juga efektif melawan jenis plak yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke," imbuhnya.
Profesor Jeremy Pearson, Associate Medical Director di British Heart Foundation, mengatakan bahwa tubuh sering kali memecah EGCG sehingga menukar secangkir teh biasa dengan teh hijau mungkin tidak membuat perbedaan besar.
"Tetapi dengan rekayasa molekulnya sedikit, kita mungkin bisa membuat obat-obatan baru untuk mengobati serangan jantung dan stroke," ujar Pearson.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
Rima Melati Sempat Alami Gagal Jantung, Ini Bedanya dengan Serangan Jantung!
-
Bukan Menyehatkan, Studi Baru: Lari Meningkatkan Risiko Serangan Jantung pada Pria
-
Hati-hati, Kebiasaan Duduk Berjam-jam Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Ini Sebabnya!
-
Viral Wanita Asal India Meninggal Dunia Saat Berolahraga di Gym, Apa Penyebabnya?
-
Jangan Salah Pilih, Teh Herbal Ini Justru Tingkatkan Risiko Kanker!
-
Cek Risiko Alami Serangan Jantung Lewat Mata, Begini Caranya!
-
Serangan Jantung Senyap Perlu Diwaspadai, Gejalanya Sangat Ringan!
-
Jarang Disadari, Risiko Penyakit Jantung Bisa Muncul karena Kebiasaan Ini
-
Daun Seledri Punya Manfaat untuk Penderita Kolesterol, Begini Caranya
-
Teh Hijau Bermanfaat bagi Penderita Rematik, Ini Alasannya