Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pengadilan di Missouri, Amerika Serikat (AS), meminta perusahaan bedak bayi Johnson & Johnson membayar denda sebesar USD 2,2 miliar (Rp31,2 triliun) kepada 22 wanita penderita kanker ovarium.
Para wanita ini mengklaim produk bedak bayi Johnson & Johnson yang mengandung talc, bisa saja terkontaminasi asbes (bahan yang dinilai sebagai karsinogen) dan menjualnya tanpa peringatan.
Menurut pengadilan, hal itu adalah tindakan ketidakpedulian dari pihak perusahaan.
Apa hubungan antara bedak dan menyebabkan kanker?
Baca Juga
Beberapa penelitian, dilansir Insider, menunjukkan ada hubungan antara penggunaan bedak talc dan kanker. Banyak laporan wanita yang telah menggunakan bedak menderita kanker ovarium setelahnya.
Tetapi, bahkan para peneliti di balik studi tersebut skeptis tentang hasil mereka, karena sebagian penelitian itu dilakukan dengan menyurvei wanita tentang penggunaan bedak bertahun-tahun kemudian.
"Saya pikir data itu tidak konklusif," tanggap Joellen Schildkraut, seorang profesor kesehatan masyarakat di University of Virginia.
Sebuah penelitian pada 2020 terhadap 250.000 wanita di seluruh AS menjadi beberapa bukti terbaik bahwa bedak talc mungkin tidak meningkatkan risiko kanker ovarium.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal medis JAMA ini hanya menemukan sedikit bukti bahwa peggunaan bedak bayi pada daerah kewanitaan meningkatkan risiko kanker ovarium.
US National of Health dan peneliti lain di seluruh dunia juga tidak menemukan bukti bahwa paparan bedak talc pada area genital meningkatkan risiko kanker ovarium.
Tetapi, terlepas dari ketidakpastian ini, banyak pengadilan telah memutuskan untuk mendukung konsumen bedak bayi talc yang menuntut Johson & Johnson.
Pengadilan mengatakan seharusnya perusahaan setidaknya memperingatkan konsumen bahwa produknya dapat, atau mungkin, tercemar asbes.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Kanker Ovarium Bukan 'Pembunuh Diam-diam', Ada 6 Peringatan Dini yang Perlu Diwaspadai
-
Kenali Tanda 'Halus' Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Tidak Berhubungan dengan Menstruasi!
-
Vaksin Johnson & Johnson Keluarkan Suntikan Booster, Begini Efek Sampingnya
-
Awas, Orang dengan 4 Kondisi ini Lebih Baik Hindari Suntik Vaksin Janssen!
-
Vaksin Johnson & Johson Hanya 67 Persen Efektif Lawan Varian Virus Corona
-
Johnson & Jonson Sebut Vaksin Mereka Masih Melindungi dari Varian Delta
-
Peneliti Temukan Kemungkinan Pemicu Pembekuan Darah Vaksin Covid-19
-
Pingsan Jadi Efek Samping Umum Vaksin Johnson & Johnson, Ini Temuan CDC!
-
CDC Setujui Pengguaan Vaksin Johnson & Johnson
-
Diduga Picu Pembekuan Darah, Waspadai Gejala Vaksin Johnson & Johnson Ini!