Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Perusahaan bedak bayi, Johnson & Johnson disebut akan menghentikan distribusi bedak tabur di Amerika dan Kanada.
Rumor menyebut, produk mereka yang berbahan talc, mengandung karsinogen berupa asbes yang dianggap dapat menyebabkan kanker.
Sejauh ini, dilansir CNN Internasional, sejumlah 16 ribu konsumen telah menuntut perusahaan lantaran mengaku menderita kanker ovarium setelah menggunakan produknya secara teratur.
Benarkah rumor tersebut?
Baca Juga
Bahan talc atau talek, yang digunakan pada beberapa bedak tabur, merupakan mineral yang mengandung zat-zat seperti magnesium, silikon, dan oksigen. Fungsinya adalah untuk melembabkan dan mengurangi efek nyeri akibat gesekan.
Tidak hanya pada bedak bayi, talc dapat digunakan pada produk kosmetik lain seperti bedak untuk orang dewasa, lipstik, dan lainnya.
Dilansir Cancer.org, beberapa talc mengandung asbes (asbestos), suatu zat yang dilketahui menyebabkan kanker di dalam dan di sekitar paru-paru ketika dihirup. Tetapi harus diingat, bahwa tidak semua bedak talc mengandung asbes.
Sedangkan menurut Medical News Today, tidak ada bukti ilmiah yang menunjuk bahwa talc dapat menyebabkan kanker.
Masalah ini pertama kali diselidiki pada 1971 ketika peneliti menemukan partikel talek pada tumor ovarium. Sebuah studi pada 1982 kemudian melihat kemungkinan ada keterkaitan antara kanker ovarium dan penggunaan bedak tabur berbahan talc di aera genital.
Lalu, penelitian pada 2014 tidak menemukan hubungan antara talc dan kanker ovarium.
Sebaliknya, penelitian dari 2016 menemukan penggunaan bedak tabur talc pada genital dapat meningkatkan risiko kanker ovarium sebesar 33% pada peserta. Namun, penelitian ini mengandalkan wawancara pribadi berdasarkan ingatan peserta, yang mungkin tidak akurat.
Menurut ulasan 2018, ada hubungan yang lemah tapi signifikan secara statistik antara kanker ovarium dan bedak talc yang digunakan pada alat kelamin.
Namun, mengingat bukti yang bertentangan ini, serta banyak faktor risiko kanker ovarium lainnya, seperti usia yang lebih tua, terapi hormon jangka panjang, riwayat keluarga, dan genetika, para ilmuwan tidak dapat mengatakan dengan pasti bahwa bedak talc menyebabkan kanker.
Apa kata organisasi kesehatan resmi?
Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), bedak berbasis talc pada umumnya tidak bersifat karsinogenik. Namun, ada risiko kecil bahwa bedak talc dapat karsinogen bagi manusia ketika digunakan pada alat kelamin.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, berulang kali mengirup talc dapat membahayakan paru-paru.
Sedangkan FDA (BPOM AS) belum dapat menentukan lantaran perdebatan ilmiah yang telah berlangsung.
Uni Eropa sendiri telah melarang talc dalam produk kecantikan dan kesehatan, sehingga orang tidak dapat membelinya di negara-negara Eropa tertentu.
Terkini
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Vaksin Johnson & Johnson Keluarkan Suntikan Booster, Begini Efek Sampingnya
-
Awas, Orang dengan 4 Kondisi ini Lebih Baik Hindari Suntik Vaksin Janssen!
-
Vaksin Johnson & Johson Hanya 67 Persen Efektif Lawan Varian Virus Corona
-
Johnson & Jonson Sebut Vaksin Mereka Masih Melindungi dari Varian Delta
-
Peneliti Temukan Kemungkinan Pemicu Pembekuan Darah Vaksin Covid-19
-
Pingsan Jadi Efek Samping Umum Vaksin Johnson & Johnson, Ini Temuan CDC!
-
CDC Setujui Pengguaan Vaksin Johnson & Johnson
-
Diduga Picu Pembekuan Darah, Waspadai Gejala Vaksin Johnson & Johnson Ini!
-
Ahli Cari Bukti Vaksin Johnson & Johnson Picu Pembekuan Darah
-
Vaksin Johnson & Johnson Dapat Izin WHO untuk Penggunaan Darurat