Jum'at, 03 Mei 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Selasa, 16 Juni 2020 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Sebuah studi baru, para ilmuwan menduga masker wajah kemungkinan besar lebih bisa melindungi diri dari penularan virus corona daripada mencuci tangan atau menjaga jarak sosial.

Orang-orang di Inggris sendiri diwajibkan memakai masker wajah ketika naik transportasi umum. Begitu pula petugas medis yang sangat diwajibkan memakai masker.

Sementara di beberapa tempat, pemakaian masker wajah tidak terlalu diwajibkan. Misalnya toko-toko, swalayan dan pub.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson pun mengatakan, aturan jarak sosial 2 meter akan mulai dilonggarkan pada awal Juli 2020 untuk membantu bisnis perhotelan kembali bangkit.

Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]

Anggota parlemen juga akan mengizinkan pub, restoran dan kafe untuk buka kembali sesuai aturan yang berlaku.

Tapi, bernyanyi dan berteriak di pub atau cafe yang berada di dalam ruangan tentu meningkatkan risiko penularan virus corona Covid-19.

Oleh karenanya, semua aktivitas itu akan dilarang ketika pembatasan sosial mulai dilonggarkan. Bahkan cafe juga dilarang memutar musik keras agar pelanggan tidak akan berbicara keras atau terlalu dekat dengan orang lain.

Karena itu, sekarang peneliti berpendapat bahwa pemakaian masker mungkin lebih berguna dalam melawan virus corona ketika pembatasan sosial dilonggarkan.

Mereka telah menemukan bukti bahwa pemakaian masker dan menjaga jarak sosial sangat kecil kemungkinannya terinfeksi virus corona.

Para peneliti pun berpendapat kalau pemakaian masker lebih efektif bagi orang yang bertugas di kapal. Mereka melaporkan awak kapal yang mengambil tindakan pencegahan berisiko lebih rendah terinfeksi virus corona daripada yang tidak.

Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)

Awak kapal yang mengenakan masker wajah hanya berisiko 55,8 persen terinfeksi virus corona. Sedangkan, lainnya yang tidak memakai masker berisiko 80,8 persen terinfeksi virus corona.

Para peneliti juga menemukan pemakaian masker wajah lebih efektif daripada mencuci tangan pakai sabun dan air. Karena itu, semua orang disarankan memakai masker.

"Studi ini menambah bukti kalau pemakaian masker di ruang tertutup yang sulit menerapkan jarak sosial lebih efektif," kata Trish Greenhalgh, seorang profesor ilmu kesehatan perawatan primer di Universitas Oxford, dikutip dari The Sun.

BACA SELANJUTNYA

Kecuali Amerika dan Afrika, WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun Secara Global!