Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Orang yang melanggar jarak sosial hingga tidak melakukan pedoman kesehatan selama pandemi virus corona disebut cenderung memiliki sikap psikopati. Hal tersebut dilaporkan dalam studi pra-cetak peer-review yang akan diterbitkan dalam the journal Social Psychology and Personality Science.
Dilansir dari Insider, studi ini meneliti sekitar 502 orang untuk menjawab pertanyaan tentang seberapa sering mereka mengikuti pedoman kesehatan pandemi virus corona.
Pertanyaan survei termasuk apakah mereka berencana untuk mengikuti pedoman yang akan datang dan apa yang akan mereka lakukan jika mereka didiagnosis dengan Covid-19.
Para peneliti juga mengajukan pertanyaan terkait kepribadian untuk mengukur hati nurani, kerja sama, neuroticism, kecenderungan untuk mengambil risiko, kekejaman, dan kurangnya pengekangan.
Baca Juga
-
Anak Bertanya Soal Perceraian? Psikolog Beri Saran Cara Menjawabnya
-
Pada Bangsal RS, Virus Corona Menyebar Hitungan Jam dan Bertahan 5 Hari!
-
Cegah Anak Tumbuhkan Sikap Rasis, Coba Terapkan Tips Parenting Ini!
-
Waspada! Perut Kembung Bisa Menjadi Tanda Masalah Kesehatan Serius
-
Orang Bergolongan Darah A Disebut Bersiko Lebih Parah saat Alami Covid-19
-
Penjelasan Introvert dan Ekstrovert secara Ilmiah, Anda yang Mana?
Jika peserta menjawab pertanyaan dengan menunjukkan bahwa mereka menunjukkan rendahnya tingkat neurotisme, kecenderungan untuk mengambil risiko, kekejaman, dan kurangnya pengendalian diri, mereka lebih cenderung mengikuti pedoman jarak sosial.
Tetapi jika mereka mendapat nilai tinggi dalam sifat-sifat ini, mereka cenderung tidak mengikuti pedoman. Penulis studi tersebut, Pavel Blagov mengatakan sifat-sifat ini juga merupakan sifat umum para psikopati.
"Saya tahu bahwa sifat-sifat dari apa yang disebut Triad Kegelapan (narsisme, Machiavellianisme, dan psikopati), terkait dengan perilaku berisiko kesehatan dan masalah kesehatan, saya kira mereka terlibat dalam perilaku kesehatan selama pandemi," kata Blagov.
Penelitiannya memang menunjukkan korelasi kecil antara sifat-sifat psikopat dan mengabaikan kebijakan kesehatan masyarakat selama pandemi . Nanum, kebanyakan orang-orang dalam surveinya mengaku mengabaikan pedoman kesehatan melakukannya pelanggaran dengan sengaja.
Blagov mengatakan mayoritas peserta survei mengatakan mereka mengikuti pedoman kesehatan pandemi. Tetapi tak jarang dari mereka juga tidak mengikuti pedoman dan menyarankan untuk melakukan pelanggaran secara sengaja.
"Salah satu implikasi potensial dari penelitian ini adalah bahwa mungkin ada minoritas orang dengan gaya kepribadian tertentu (pada spektrum narsisme dan psikopati) yang memiliki dampak yang tidak proporsional pada pandemi dengan gagal melindungi diri sendiri dan orang lain," kata Blagov.
"Tentu saja, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan," kata Blagov.
Sampel penelitian hanya berisi orang dewasa AS, sehingga temuan ini tidak mewakili kepercayaan seluruh populasi dan psikologi yang mendasari tentang praktik keselamatan pandemi secara global.
Selain itu, Blagov mengatakan studinya hanya menunjukkan korelasi kecil antara sifat-sifat kepribadian dan perilaku terkait pandemi. Ia juga menegaskan, orang-orang yang tidak memiliki kepribadian psikopati juga kemungkinan mengabaikan pedoman kesehatan.
Tag
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!