Selasa, 23 April 2024
Yasinta Rahmawati : Kamis, 21 Mei 2020 | 13:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Selama masa pandemi corona Covid-19, memasak dan membuat kue menjadi alternatif kegiatan yang banyak dilakukan orang. Selain mengisi waktu luang, dua aktivitas itu nyatanya mampu mengatasi perasaan sedih maupun stres menjadi lebih baik.

Namun sebenarnya ada penjelasan ilmiah mengapa tugas-tugas kreatif seperti membuat kue dapat membuat orang merasa lebih baik dan bahagia. Demikian dilansir dari Smithsonian Magazine.

Menurut sebuah studi baru, sedikit kreativitas setiap hari dapat memberikan jalan panjang menuju kebahagiaan dan kepuasan dalam hiruk pikuk kehidupan sehari-hari.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology, menunjukkan bahwa orang yang sering mengambil giliran di, proyek-proyek kreatif kecil melaporkan merasa lebih santai dan lebih bahagia dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Para peneliti mengikuti 658 orang selama sekitar dua minggu dan menemukan bahwa melakukan hal-hal kecil sehari-hari seperti memasak dan membuat kue membuat kelompok merasa lebih antusias tentang pengejaran mereka pada hari berikutnya.

Ilustrasi memasak

"Ada pengakuan yang berkembang dalam penelitian psikologi bahwa kreativitas dikaitkan dengan fungsi emosional," Tamlin Conner, seorang psikolog dengan University of Otago di Selandia Baru dan penulis utama studi tersebut mengatakan kepada Tom Ough untuk The Telegraph.

"Namun, sebagian besar pekerjaan ini berfokus pada bagaimana emosi bermanfaat atau menghambat kreativitas, bukan apakah kreativitas bermanfaat atau menghambat kesejahteraan emosional."

Dengan mengikuti buku harian terperinci yang disimpan oleh subjek penelitian, Connor menemukan bahwa selain merasa lebih bahagia, orang-orang yang bekerja di proyek kecil yang kreatif setiap hari juga merasa mereka "berkembang".

Ilustrasi membuat kue. (Shutterstock)

Itu bisa berarti bahwa perasaan baik yang datang dengan menarik sepotong roti yang baru dipanggang keluar dari oven dapat terbawa ke hari berikutnya. Ini membuat tukang roti itu lebih mungkin untuk melanjutkan tindakan kecil mereka dalam memasak kreatif, Ough menulis.

Ini bukan pertama kalinya para peneliti mengambil garis yang menghubungkan membuat makanan dengan perasaan positif. Dalam beberapa tahun terakhir, psikolog telah mulai menghabiskan lebih banyak waktu mengeksplorasi memasak dan membuat kue sebagai alat terapi untuk membantu orang berurusan dengan hal-hal seperti depresi dan kecemasan.

BACA SELANJUTNYA

Menulis Jurnal Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Mental!