Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Obat antivirus disebut bisa menghambat pertumbuhan virus dan mencegah infeksi. Antivirus tidak membunuh virus secara langsung dalam tubuh, namun membuat virus sulit untuk berkembang.
"Kita harus menemukan cara untuk menipu virus agar tidak berlipat ganda," kata Jagdish Khubchandani, MBBS, PhD, seorang profesor ilmu kesehatan di Ball State University pada Insider.
Dilansir dari Insider, obat antivirus dapat membantu mencegah atau mengobati infeksi dengan beberapa cara.
1. Mencegah Virus Agar Tidak Menimbulkan Infeksi
Baca Juga
-
Segar untuk Buka Puasa, Ini 5 Manfaat Blewah untuk Penyakit Kronis!
-
Indira Kalistha Mengaku Introvert, Psikiater Andri Paparkan Ciri-cirinya!
-
Baru 2 Minggu Sembuh, Wanita Ini Kembali Terinfeksi Virus Corona Covid-19!
-
Covid-19 Picu Penyakit Serupa Sindrom Syok Toksik, Waspadai Gejalanya!
-
Melewati 2 Pandemi, Nenek 108 Tahun Berhasil Sembuh dari Covid-19
-
NF Pernah Alami Masokis dari Kekasihnya, Apa Penyebab Gangguan Seksual Ini?
Virus seperti influenza pertama-tama harus menempel pada sel manusia sebelum dapat menginfeksi dan menyebar. Obat antivirus dapat menipu virus agar melekat pada obat, bukan pada sel Anda dan mencegah infeksi sepenuhnya.
2. Mengganggu Virus Bereproduksi
Begitu berada di dalam sel manusia, virus mengambil alih dan mulai membuat salinannya sendiri. Semakin banyak salinan yang dihasilkannya, semakin Anda terinfeksi dan semakin sakit.
Antivirus mengganggu proses ini di dalam sel untuk mencegah virus berkembang biak yang dapat mengurangi keparahan gejala serta mempercepat pemulihan Anda.
Seberapa cepat antivirus dapat bekerja tergantung pada obatnya. "Untuk banyak obat antivirus, Anda dapat melihat efek setelah 48 jam," kata Khubchandani.
3. Mencegah Penyebaran Virus ke Seluruh Tubuh
Setelah virus mengubah sel-sel Anda menjadi penghasil virus, antivirus akan melepaskan semua salinan virus yang kemudian akan menghambat perjalanan dalam aliran darah.
Antivirus menghentikan penyebaran dengan mencegah pelepasan partikel virus awal dari sel Anda. Antivirus seperti Relenza yang melawan flu, bekerja dengan cara ini.
"Sebagian besar obat antivirus bekerja pada virus tertentu yang berarti setiap kali kita memiliki jenis infeksi baru, kita mungkin memerlukan jenis obat baru," kata Khubchandani.
Selain itu, virus terus bermutasi dan beradaptasi dengan ancaman. Itu sebabnya kita harus melakukan suntikan flu baru setiap tahun.
Membuat antivirus baru juga bukan proses yang mudah atau cepat. Misalnya, antivirus asiklovir yang mengobati herpes dan cacar air, dipatenkan pada tahun 1974. Percobaan klinis berlangsung dari tahun 1977 hingga 1978.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
WHO Rekomendasikan Pil Antivirus Pfizer untuk Pasien Covid-19, Ini Kelebihannya!
-
WHO Temukan 2 Obat Antivirus yang Efektif Lawan Virus Corona Covid-19
-
Manfaat Daun Salam, Tak Cuma Menyedapkan Masakan
-
Ilmuwan: Antivirus Nabati Bisa Lawan Varian Virus Corona Covid-19
-
Obat Covid-19 Pfizer Ampuh Melawan Infeksi Virus Corona hingga 89%
-
Perusahaan Obat di China Ingin Membuat Obat Covid-19 Molnupiravir
-
Pfizer Buat Pil Antivirus untuk Cegah Virus Corona Covid-19, Efektifkah?
-
Gilead Kembangkan Remdesivir Inhaler untuk Pasien Covid-19 Rawat Jalan
-
Dua Alternatif Andalan Ilmuwan Jika Vaksin Covid-19 Tidak Kunjung Ditemukan
-
Mengenal Eucalyptus yang Jadi Bahan Kalung Antivirus, Bisakah Dikonsumsi?