Jum'at, 26 April 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Rabu, 20 Mei 2020 | 10:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Obat antivirus disebut bisa menghambat pertumbuhan virus dan mencegah infeksi. Antivirus tidak membunuh virus secara langsung dalam tubuh, namun membuat virus sulit untuk berkembang.

"Kita harus menemukan cara untuk menipu virus agar tidak berlipat ganda," kata Jagdish Khubchandani, MBBS, PhD, seorang profesor ilmu kesehatan di Ball State University pada Insider.

Dilansir dari Insider, obat antivirus dapat membantu mencegah atau mengobati infeksi dengan beberapa cara.

1. Mencegah Virus Agar Tidak Menimbulkan Infeksi

Virus seperti influenza pertama-tama harus menempel pada sel manusia sebelum dapat menginfeksi dan menyebar. Obat antivirus dapat menipu virus agar melekat pada obat, bukan pada sel Anda dan mencegah infeksi sepenuhnya.

2. Mengganggu Virus Bereproduksi

Begitu berada di dalam sel manusia, virus mengambil alih dan mulai membuat salinannya sendiri. Semakin banyak salinan yang dihasilkannya, semakin Anda terinfeksi dan semakin sakit.

Antivirus mengganggu proses ini di dalam sel untuk mencegah virus berkembang biak yang dapat mengurangi keparahan gejala serta mempercepat pemulihan Anda.

Seberapa cepat antivirus dapat bekerja tergantung pada obatnya. "Untuk banyak obat antivirus, Anda dapat melihat efek setelah 48 jam," kata Khubchandani.

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pixabay/Pete Linforth]

3. Mencegah Penyebaran Virus ke Seluruh Tubuh

Setelah virus mengubah sel-sel Anda menjadi penghasil virus, antivirus akan melepaskan semua salinan virus yang kemudian akan menghambat perjalanan dalam aliran darah.

Antivirus menghentikan penyebaran dengan mencegah pelepasan partikel virus awal dari sel Anda. Antivirus seperti Relenza yang melawan flu, bekerja dengan cara ini.

ilustrasi virus

"Sebagian besar obat antivirus bekerja pada virus tertentu yang berarti setiap kali kita memiliki jenis infeksi baru, kita mungkin memerlukan jenis obat baru," kata Khubchandani.

Selain itu, virus terus bermutasi dan beradaptasi dengan ancaman. Itu sebabnya kita harus melakukan suntikan flu baru setiap tahun.

Membuat antivirus baru juga bukan proses yang mudah atau cepat. Misalnya, antivirus asiklovir yang mengobati herpes dan cacar air, dipatenkan pada tahun 1974. Percobaan klinis berlangsung dari tahun 1977 hingga 1978.

BACA SELANJUTNYA

WHO Rekomendasikan Pil Antivirus Pfizer untuk Pasien Covid-19, Ini Kelebihannya!