Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Percakapan diduga antara NF dan kekasihnya di Facebook beredar di media sosial. Sebelumnya, pelaku pembunuhan di Sawah Besar, Jakarta Pusat itu diketahui juga merupakan korban kekerasan seksual oleh 3 pria dewasa, salah satunya sang kekasih.
Melalui percakapan yang beredar disebutkan bahwa NF biasa memanggil kekasihnya dengan sebutan "daddy". Selain itu, ia juga diduga memiliki perilaku masokis serta mendapat perlakuan sadis dari kekasihnya.
"Jadi si Fee ini, suka dimasokisin atau di BDSM gitu. Nah, kebetulan si Ahjussi ini, pacarnya suka banget sama hal-hal yang berbau masokis. Gila, itu tangannya diikat, dicekik, ditampar, badannya ditempelin lilin," tulis akun Facebook Biskuit Cokelat.
Masokis atau gangguan masokisme seksual adalah gangguan seksual psikiatrik. Perilaku ini melibatkan fantasi seksual dengan cara dipukul, diikat, dihina atau bentuk penderitaan lain.
Baca Juga
Sebenarnya, belum ada teori mengenai penyebab seseorang memiliki perilaku masokisme seksual yang bisa diterima. Namun, beberapa teori berusaha menjelaskan perihal paraphilias seksual secara umum.
Paraphilias terjadi ketika fantasi seksual yang tidak pantas dilarang, sehingga perilaku ini menjadi lebih kuat ketika mereka merasa ditekan.
Dalam kasus masokisme seksual, dilansir oleh Psychology Today, perilaku masokistik terkait erat dengan perilaku seksual.
Teori lain menunjukkan bahwa perilaku sadomasokistik adalah bentuk pelarian. Saat berfantasi, individu ini merasa baru dan berbeda.
Teori yang berasal dari kamp psikoanalisis menunjukkan bahwa trauma masa kecil, seperti pelecehan seksual atau pengalaman masa kanak-kanak signifikan, nantinya bisa bermanifestasi dalam gangguan paraphilic.
Perawatan untuk masokis
Perawatan untuk gangguan masokistik seksual biasanya melibatkan psikoterapi dan pengobatan. Tujuan psikoterapi untuk mengungkap perilaku yang menyebabkan stres.
Terapi kognitif meliputi restrukturisasi distorsi kognitif dan pelatihan empati. Restrukturisasi distorsi kognitif melibatkan keyakinan pasien untuk mengarahkan tindakannya melalui pikiran.
Terapi perilaku kognitif juga bisa membantu seseorang mengelola dorongan seksual mereka dengan cara yang lebih sehat.
Strategi umum lainnya termasuk terapi keengganan dan pencitraan atau desentisasi teknik, yang mana ia membayangkan dirinya dalam situasi masokisme seksual lalu mengalami peristiwa negatif untuk mengurangi keinginannya.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Psikolog Sebut Tindakan Keji NF Termasuk Displacement, Ini Maksudnya!
-
NF Diduga Alami Masokis dari Kekasihnya, Kenali Ciri Gangguan Seksual Ini!
-
Para Ahli Meneliti Pelaku Kekerasan Seksual, Begini Hasilnya!
-
Pelecehan Seksual pada Anak Meningkat, Ketahui Dampaknya pada Korban
-
Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak, Ini Dampak Memasukkan Jari ke Miss V!
-
Heboh Siswi SMP di Pontianak Dianiaya, Kenali 5 Mitos Kekerasan Seksual
-
Miris, Bayi 11 Bulan Meninggal Usai Diperkosa Suami Pengasuhnya
-
Coba Cek, Pasangan Kamu Mengidap Kelainan Seksual Ini Tidak