Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sejauh ini, vaksin atu pengobatan antivirus khusus untuk corona Covid-19 masih dalam tahap pengembangan. Di Filipina sendiri, peneliti berencana memulai uji klinis VCO, yakni minyak kelapa murni yang direkomendasikan untuk obat Covid-19.
Dalam pernyataan resmi yang diterbitkan Uiversitas Ateneo de Manila (Filipina), Dr Fabian Dayrit dan Dr Mary Newport dari Spring Hill Neonatolody (AS) mengusulkan potensi minyak kelapa sebagai agen yang aman terhadap Covid-19 pada bulan Januari lalu.
Mereka menyebut minyak kelapa dan turunannya telah terbukti aman dan efektif sebagai senyawa antivirus pada manusia dan hewan.
Minyak kelapa murni mengandung Asam laurat (C12) dan monolaurin, turunannya, telah dikenal selama bertahun-tahun memiliki aktivitas antivirus yang signifikan.
Baca Juga
Asam laurat adalah asam lemak rantai menengah yang membentuk sekitar 50% minyak kelapa. Sedangkan monolaurin adalah metabolit yang diproduksi secara alami oleh enzim tubuh sendiri setelah menelan minyak kelapa dan juga tersedia dalam bentuk murni sebagai suplemen.
Sodium lauryl sulfate, surfaktan umum yang terbuat dari asam laurat, telah terbukti memiliki sifat antivirus yang kuat. Asam laurat, monolaurin, dan natrium lauril sulfat (yang juga dikenal sebagai natrium dodesil sulfat) digunakan dalam berbagai produk karena sifat antivirusnya.
Tercatat asam laurat berperan dalam banyak aktivitas antivirus yang dilaporkan dari minyak kelapa.
Asam lemak lain dalam minyak kelapa, yakni asam kaprat (C10) dan turunannya, monokaprin, juga menunjukkan aktivitas yang menjanjikan terhadap virus lain, seperti HIV-1.
Asam kaprat menyumbang sekitar 7% dari minyak kelapa. Jadi, setidaknya ada dua asam lemak dalam minyak kelapa, dan monogliserida (monolaurin dan monokaprin) mereka, memiliki sifat antivirus.
Di tahun 2007, peneliti sudah menguji aktivitas virucidal dari asam lemak, monogliserida, dan alkohol berlemak terhadap virus pernapasan respirasi (RSV) dan virus parainfluenza manusia tipe 2 (HPIV2) pada konsentrasi, waktu, dan tingkat pH yang berbeda.
Mereka melaporkan senyawa yang paling aktif diuji adalah monokaprin yang juga menunjukkan aktivitas melawan virus influenza A dan aktivitas virucidal yang signifikan bahkan pada konsentrasi serendah 0,06-0,12%.
"Mengingat bukti ilmiah yang cukup untuk aktivitas antivirus dari minyak kelapa, asam laurat dan turunannya dan keamanan umum mereka, dan tidak adanya obat untuk SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19) kami mendesak agar studi klinis dilakukan di antara pasien yang telah terinfeksi dengan SARS-CoV-2," demikian tertulis dalam pernyataan resmi mereka.
Perawatan ini terjangkau dan hampir bebas risiko, dan potensi manfaatnya sangat besar. Di sisi lain, mengingat keamanan dan ketersediaan luas minyak kelapa murni (VCO), peneliti merekomendasikan bahwa VCO dipertimbangkan sebagai profilaksis umum terhadap infeksi virus dan mikroba.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!