Jum'at, 26 April 2024
Yasinta Rahmawati : Jum'at, 03 April 2020 | 08:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Sampai sejauh ini, vaksin maupun obat khusus untuk mengatasi penyakit Covid-19 masih dalam tahap pengembangan dan uji coba. Sehingga, pemulihan pasien corona Covid-19 masih sangat bergantung pada deteksi dini dan penguatan sistem kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan tubuh sendiri telah teruji bisa melawan serangan virus corona Covid-19. Dilansir dari Science Daily, para peneliti dari Doherty Institute mampu menguji sampel darah pada empat titik waktu berbeda pada wanita sehat yang berusia 40-an.

Mereka menderita Covid-19 dan memiliki gejala ringan hingga sedang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Diterbitkan di Nature Medicine, peneliti Dr. Oanh Nguyen mengatakan ini adalah pertama kalinya tanggapan kekebalan tubuh yang luas terhadap Covid-19 telah dilaporkan.

"Tiga hari setelah pasien dirawat, kami melihat populasi besar dari beberapa sel kekebalan, yang seringkali merupakan pertanda pemulihan selama infeksi influenza musiman, jadi kami memperkirakan bahwa pasien akan pulih dalam tiga hari, itulah yang terjadi," ungkapnya.

Ilustrasi virus corona Covid-19 (Suara.com/Shutterstock)

Tim peneliti dapat melakukan penelitian ini dengan sangat cepat berkat SETREP-ID. SETREP-ID adalah platform yang memungkinkan pengambilan sampel biologis secara luas untuk dilakukan pada para pelancong yang kembali jika terjadi wabah penyakit menular yang baru dan tidak terduga.

Bekerja bersama dengan Profesor Universitas Melbourne Katherine Kedzierska, kepala laboratorium di Doherty Institute dan seorang peneliti imunologi influenza terkemuka di dunia, tim tersebut dapat membedah respon imun yang mengarah pada keberhasilan pemulihan dari Covid-19.

Ilustrasi diet dan olahraga untuk tubuh sehat dan bugar. (Shutterstock)

"Kami menunjukkan bahwa walaupun Covid-19 disebabkan oleh virus baru, pada orang yang sehat, tanggapan kekebalan yang kuat di berbagai jenis sel dikaitkan dengan pemulihan klinis, mirip dengan apa yang kita lihat pada influenza," kata Profesor Kedzierska.

"Ini adalah langkah maju yang luar biasa dalam memahami apa yang mendorong pemulihan Covid-19. Orang-orang dapat menggunakan metode kami untuk memahami respons kekebalan dalam kohort Covid-19 yang lebih besar," tambahnya.

BACA SELANJUTNYA

Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat