Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah obat yang digunakan untuk mengobati hepatitis C, dilaporkan aman untuk digunakan pada pasien corona covid-19. Oabt tersebut juga dipercaya mampu membantu mereka untuk pulih, menurut sebuah penelitian di China.
Obat danoprevir, yang dijual dengan nama dagang Ganovo, diberikan kepada 11 orang pasien Covid-19 dengan keparahan 'sedang'. Seperti dilansir dari Daily Mail, mereka memberi 11 pasien tersebut kombinasi danoprevir dan ritonavir selama empat hingga 12 hari.
Para ilmuwan menemukan itu aman dan tidak menyebabkan efek samping yang parah, meningkatkan prospeknya sebagai 'pilihan terapi yang menjanjikan', kata mereka.
Semua dari mereka pulih dan membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk menghasilkan hasil tes negatif. Mereka dikeluarkan dari rumah sakit setelah suhu tubuh kembali normal, pernapasan membaik, paru-paru tampak lebih sehat dalam pemindaian dan dites negatif dua kali.
Baca Juga
Para peneliti, yang dipimpin oleh Dr. Jinzi Wu, CEO Ascletis Pharmaceuticals, yang memproduksi obat tersebut, mengatakan, "Temuan kami menunjukkan bahwa menggunakan kembali danoprevir untuk Covid-19 adalah pilihan terapi yang menjanjikan."
Meski menunjukkan pemulihan, sayangnya temuan ini belum bisa disimpulkan sebagai pengobatan yang efektif untuk pasien corona Covid-19.
Para peneliti dari perusahaan bioteknologi China dan sebuah rumah sakit di Jiangxi, menerbitkan hasil uji coba ini tanpa ditinjau oleh ilmuwan lain.
Pun studi ini tidak melihat seberapa baik obat itu bekerja, atau membandingkannya dengan perawatan lain, tetapi menilai apakah obat itu aman untuk dikonsumsi.
Profesor Stephen Evans, seorang ahli statistik di London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan ini adalah studi non-acak yang tidak terkontrol dan lemah.
"Karena itu hasilnya agak tidak dapat diandalkan dan sulit untuk ditafsirkan. Sementara obat ini bisa bermanfaat, uji coba acak yang tepat diperlukan," jelasnya.
Obat lain yang diuji coba pada pasien corona Covid-19 termasuk favipiravir obat flu Jepang, obat Ebola yang disebut remdesivir dan obat penekan HIV lopinavir/ritonavir.
Salah satu obat potensial telah disebut-sebut dalam bentuk obat anti-malaria, yakni klorokuin, yang juga digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan lupus.
Terkini
- Untuk Redakan Stres, Yuk Ikuti 5 Rekomendasi Dokter Berikut Ini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!